Syok
Sering secara umum disebut kolaps pembuluh darah
Secara
tradisional dianggap sebagai penurunan perfusi, suatu keadaan dimana
pasokan aliran darah ke jaringan tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme
Kardiogenik syok :
misal pada infark miokard, ruptur jantung, aritmia, tamponade jantung, emboli paru
Mekanisme utama :
kegagalan pompa miokard karena :
- kerusakan intrinsik miokardial
atau
- tekanan ekstrinsik
atau
- obstruksi aliran ke luar.
Syok hipovolemik
misal pada perdarahan, kehilangan cairan karena muntah, mencret, luka bakar
Mekanisme utama : volume darah dan plasma yang tidak adekuat
Syok neurogenik
misal pada anestesi, jejas medula spinalis
Mekanisme utama : vasodilatasi perifer disertai penimbunan darah.
Syok septik
Misal infeksi bakteri yang luas : septikemia gram negatif (syok endotoksik) atau septikemia gram positip
Mekanisme
utama : vasodilatasi perifer dan penimbunan darah ; jejas membran sel,
jejas sel endotel disertai disseminated intravascular coagulation.
Sebagian
besar syok septik disebabkan oleh endotoksin yang dihasilkan oleh
basil gram negatif seperti escherichia coli, klebsiella pneumoniae,
spesies proteus, pseudomonas aeroginosa
Bakteri gram positip yang sering : pneumococci dan streptococci
Pada
syok septik curah jantung tidak rendah, tetapi tahanan perifer menjadi
rendah karena pelebaran arteriol karena dilepaskannya mediator vasoaktif
seperti komponen komplemen, kinin, dan produk trombosit.
Juga terdapat juga jejas toksik secara langsung terhadap pembuluh darah
Akibat syok septik : vena melebar dipenuhi oleh darah mengakibatkan tertimbunnya darah di perifer à
terjadi keadaan hipovolemik relatif dan gangguan perfusi yang
diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara volume darah yang beredar dan
penambahan volume sirkulasi.
Sekuestrasi
(penimbunan) darah pada pembuluh darah kapasitan (vena) akan mengganggu
aliran balik vena dan akhirnya mengakibatkan rencahnya curah jantung.
Endotoksin atau toksin bakteri menyebabkan : jejas endotel kapiler dan aktivasi komplemen.
Jejas
endotel mengaktivasi jalur pembekuan darah intrinsik dan ekstrinsik,
yang berperan pada terjadinya disseminated intravascular coagulation
Aktivasi
komplemen menghasilkan banyak faktor yaitu faktor yang menyebabkan
peningkatan permeabilitas vaskular dan penarikan neutrofil.
Endotoksin menyebabkan aktivasi mononuklear fagosit dan pelepasan interleukin 1 (IL-1) dari makrofag.
IL-1 mempengaruhi beberapa sistem organ yaitu endokrin pankreas, otot dan hypotalamus.
Jejas
langsung dari toksin bakteri terhadap sel dan jaringan terjadi bahkan
pada sel yang mengalami perfusi baik akan mengalami kegagalan mengambil
oksigen yang cukup memadai dari darah. à mengakibatkan perbedaan oksigen arteriovenosa.
Stadium syok
I = stadium nonprogresif -> refleks mekanisme kompensasi menjadi aktif dan perfusi organ vital terjaga.
II = stadium progresif -> ditandai hipoperfusi jaringan dan keseimbangan aliran darah dan metabolisme
III
= stadium ireversible -> timbul setelah tubuh mengalami jejas
seluler dan jaringan yang demikian parahnya sehingga pengobatan yang
tepat untuk mengatasi gangguan hemodinamik tidak berhasil.
Syok dini
Timbul
berbagai mekanisme neurohumoral yang berperan mempertahankan curah
jantung dan tekanan darah. Termasuk jalur refleks baroreseptor,
pelepasan katekolamin, aktivasi dari renin-angiotensin, pelepasan hormon
antidiuretika, rangsangan umum simpatis.
Akibat rangsang neurohumoral : takikardia, vasokonstriksi perifer, dan penahanan cairan oleh ginjal.
Kulit dingin dan pucat akibat vasokonstriktor
Akibat kekurangan oksigen -->
kegagalan aerobik, glikolisis anaerobik intraseluler, glikolisis
anaerobik dan produksi berlebihan asam laktat. --> penurunan pH
Penurunan pH dalam jaringan menambah reaksi vasomotor ; pelebaran arteriol dan darah mulai terkumpul dalam sirkulasi kecil -->
memperburuk curah jantung, memungkinkan jejas anoksik terhadap sel
endotel memulai proses disseminated intravascular coagulation. Faktor
tromboksan A2 (agregator trombosit yang kuat) --> oklusi
mikrovaskuler.
Luasnya hipoksi --> fungsi organ vital mulai memburuk, seringkali penderita bingung, pengeluaran urine berkurang.
Syok pada stadium ireversibel
Terjadi kebocoran enzim lisosom yang memberatkan syok.
Pankreas yg iskemik membebaskan faktor depresan miokardium (MDF) memperburuk kerja jantung.
Mukosa usus yg iskemik memberi kesempatan flora usus masuk ke dalam sirkulasi.
Ginjal mengalami kegagalan ginjal total akibat akut tubular nekrosis.
Kapan syok menjadi ireversible ??
Walaupun tindakan bijaksana telah dilakukan oleh unit perawatan intensif, setiap hari masih merupakan masalah.
Tergantung pada perusak
Pada
syok hipovolemik dan kardiogenik : penderita mengalami hipotensi, pucat
keabu-abuan, dingin, kulit lembab, lemah, nadi lemah, frekuensi
respirasi dan jantung menjadi cepat
Pada syok sepsis yang tak terkendali : kulit hangat dan wajah kemerahan akibat vasodilatasi perifer
Hal yang memperburuk syok
- Infark miokard
- Perdarahan hebat
- Infeksi bakteri yang tak terkendali
- Gangguan elektrolit
- Asidosis metabolik
- Kegagalan ginjal.
No comments:
Post a Comment