Search This Blog

July 23, 2011

Mual-Muntah, suatu Patofisiologi

Pada postingan berikut ini tentang mual dan muntah.
Suatu kondisi yang berbeda antara mual  dan muntah


PUSAT MUNTAH
Pusat muntah berupa kumpulan neuron di dalam medula oblongata --> mengkoordinasikan refleks muntah.


Terdapat reseptor kimia di area permukaan ventrikel IV dekat dengan pusat muntah --> disebut Chemoreceptor Trigger Zone (CTZ).
CTZ merupakan area dengan banyak vaskuler, dimana tidak terdapat blood-brain barrier (BBB), --> mendeteksi dan berespon kepada stimuli kimia di dalam cairan serebrospinal dan darah, mengaktifasi pusat muntah.


MEKANISME SINYAL KE PUSAT MUNTAH.
Terdapat berbagai mekanisme :
  1. Dari korteks serebri misal ketakutan, antisipasi, memori, peningkatan tekanan intra kranial --> impuls langsung ke pusat muntah
  2. Dari organ sensori misal : perubahan posisi, penciuman, nyeri, sinyal dari vestibular apparatus di telinga dalam (keseimbangan) --> impuls langsung ke pusat muntah
  3. Dari perubahan kimia darah pusat dan perifer memiliki mekanisme sbb :
  •  Perubahan kimia di otak misal serotonin, dopamin, acetylcholine, histamine, neurokin-1 neuropeptide --> reseptor di CTZ --> stimulasi pusat muntah medula oblongata
  • reseptor neurotransmiter di GI tract menangkap sinyal perubahan kimia di GI tract (misal serotonin) --> impuls lewat nervus vagus --> medula oblongata, atau CTZ dulu baru ke medula oblongata.
  • Aspirin, opioid --> menstimulasi vestibular apparatus --> impuls langsung ke pusat muntah.
 BERBAGAI KONDISI :

GASTRO INTESTINAL :
Obstruksi bowel (misal karena tumor, konstipasi, adhesions, inflamasi) --> aktivasi neurotransmiter -->nervus vagus --> stimulasi pusat muntah


Obat - obat atau penyakit yang menghambat pengosongan lambung juga menyebabkan muntah.
Infeksi / inflamasi --> melepas toksin ke dalam darah + aktivasi neuro transmitter --> n. vagus --> pusat muntah

TOXIN(S) / RACUN
Racun, juga obat-obat, anestesi, opioid, kemoterapi kanker ---> stimulasi CTZ --> Pusat Muntah

PENANGANAN MUAL / MUNTAH.
Terpenting --> "Ketahui Penyebabnya" ---> baru kemudian tindakan yang tepat.

Terapi nonfarmakologi ( terapi musik, guided imagery) --> berfokus pada pusat kortikal yang lebih tinggi --> dapat mengatasi mual / muntah yang "antisipasif"  --> misal pada pasien yang akan menjalani kemoterapi belum-belum dia mengalami mual karena pengalaman kemo sebelumnya. Juga memori lain yang menstimulasi kortex yang menstimulasi muntah.

Terapi farmakologi yang sering dipakai :
- Anti diare -- menurunkan pergerakan usus --misal lomotil. loperamide --> menekan sekresi serotonin
- Serotonin antagonis -- misal ondansentron, dolasentron, granisentron --> memblok reseptor serotonin baik pusat maupun perifer
- Neurokinin - 1 antagonis --misal aprepitant --> menghambat CINV(chemotherapy-Induced nausea and vomitin) di CTZ
-Corticosteroid --misal Dexamethazone -->mencegah dan menekan reaksi imune akibat inflamasi
- Dopamine antagonis --misal Haloperidol,metoclopramide, prochlorperazine, Droperidol ---> memblok reseptor dopamine sentral di CTZ dan periferal di n. vagus GI Tract
- Canabioid --misal dronabinol---> menghambat mekanisme di medula oblongata
- Anxiolitic -- misal lorazepam ---> mencegah anticipatory nausea and vomiting.

AKIBAT BURUK MUAL / MUNTAH ;
  1. Kehilangan nafsu makan
  2. Peningkatan konsumsi oksigen
  3. Dehidrasi
  4. Risiko aspirasi
  5. Gangguan keseimbangan elektrolit
  6. Nyeri
  7. Luka operasi tidak sembuh
  8. Kecemasan
  9. Kelemahan
Sumber :
AACN Advanced Critical Care Nursing. 2009. Saunders-Esevier.

No comments:

Post a Comment