Efek epinephrin dan norepinephrin (simpatomimetik):
1. Brain : - dilatasi pembuluh darah àkenaikan aliran darah, kenaikan metabolisme, pasien lebih sadar atau restless
2. Mata : - dilatasi pupil, pasien nampak startled (seperti dikejutkan)
3. Vaskuler perifer :
- konstriksi arteriole kulit, mucosa, renal, viscera abdomen, dengan penurunan aliran darah.
- peningkatan konstriksi vena dengan peningkatan venous return, : kulit dingin dan pucat; urine output turun, iskemia dengan mengakibatkan kematian jaringan dan gagal ginjal dan viscera abdomen dapat terjadi; temperatur jempol kaki menurun.
4. Paru :
- dilatasi vaskular pulmonal; bronkodilatasi ; kenaikan rata-rata dan kedalaman respirasi; peningkatan ambilan o2 dan pengeluaran co2 ; pasien mungkin mengalami alkalosis respiratory (pco2 turun dan ph naik)
5. Traktus gastrointestinal
- penurunan motilitas usus
- produksi mukus menurun dan dengan penurunan aliran darah pasien mungkin mengalami iritasi gi tract dan perdarahan
6. Eksokrin pankreas :
- penurunan sekresi
7. Indokrin pankreas : penurunan sekresi insulin
8. Liver :
- peningkatan glukoneogenesis dan glikogenolisis
- penurunan sintesa glikogen
(bersama penurunan insulin menyebabkan hiperglikemia)
9. Jaringan adiposa :
- peningkatan lipolisis dan produksi asam lemak ; kenaikan serum trigliserid atau kolesterol
10. Otot skeletal
- peningkatan glikogenolisis otot
- penurunan uptake glukosa
- peningkatan kontraktilitas ; ketegangan umum otot
11. Kulit, kelenjar keringat : - penurunan aliran darah, peningkatan sekresi kelenjar ; piloerection; kulit dingin, pucat dan lembab,
HORMON CORTISOL :
- disekresi oleh korteks adrenal dibawah kontrol CRH dan ACTH
- memiliki berbagai efek pada : metabolisme, cairan / elektrolit, antiinflamasi/imunosupresif, bermacam efek lain
Efek metabolik cortisol :
Mempertahankan glukosa darah dengan :
- menaikkan gluconeogenesis
- menurunkan uptake glukosa oleh berbagai sel tubuh utamanya sel otot
Meningkatkan katabolisme protein, dengan memberikan substrat untuk pembentukan glukosa
Meningkatkan lipolisis untuk menyediakan sumber alternatif nutrisi
Efek cortisol pada cairan/elektrolit :
Meningkatkan retensi natrium dan air
Meningkatkan ekskresi potasium
Efek antiinflamasi/imunosupresif cortisol :
Menurunkan eosinophil, basophil, monosit, dan limphosit di sirkulasi
Meningkatkan neutropil dengan menggerakkan dari sumsum tulang dan circulatory pools
Menurunkan akumulasi leukosit pada sisi inflamasi
Menghambat pelepaskan substansi inflamasi (kinin,, prostaglandin, leukotriens)
Degradasi kolagen
Penurunan formasi scar tissue
Penurunan massa jaringan limphoid, partisipasi dari t-limphosit dalam imunitas mediasi seluler dan produksi interleukin 1 dan 2
Efek lain cortisol :
Mempertahankan stabilitas emosional
Meningkatkan formasi eritrosit
Mungkin meningkatkan formasi platelet
Meningkatkan produksi hcl dan pepsin
Meningkatkan fungsi homon lain dan katekolamin (epinephrin / norepinephrin)
Anti Diuretik Hormon ( ADH ) :
ADH (anti diuretik homon) / vasopresin : meningkatkan resorbsi air karena perbedaan osmolaritas tubular
Pada konsentrasi tinggi, ADH menyebabkan vasokonstriksi arteriole dan dapat memantu meningkatkan tekanan darah.
Demikian postingan ini moga bermanfaat sebagai referensi. GBU
Search This Blog
July 7, 2011
Efek Epinefrin, Aldosteron, Korisol, Vasopresin pada homeostasis
Labels:
patofisiologi generik
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment