Search This Blog

December 13, 2010

Instrumen Penelitian




INSTRUMEN PENELITIAN
Jenis-Jenis Instrumen
1.      BIOFISIOLOGIS
2.      OBSERVASI
3.      WAWANCARA
4.      KUESIONER (ANGKET)
5.      SKALA

1. INSTRUMEN BIO-FISIOLOGIS
·         adalah pengukuran yang dipergunakan pada tindakan keperawatan yang berorientasi pada dimensi fisiologis.
·         dibedakan :
in-vivo = observasi proses fisiologis tubuh, tanpa pengambilan bahan / spesimen dari tubuh klien. misal : tekanan darah
in-vitro = pengambilan suatu bahan / spesimen dari klien. misal pemeriksaan kadar hb.

2. INSTRUMEN OBSERVASI
1. a. Tidak Terstruktur à Dgn Rambu – Rambu  Pengamatan
    b. Terstrukturà Sistematis
2. a. CHECKLIST à tanda Check
    b. RATING SCALE à memberi Rata-Rata nilai
3. a. Participant Observation à ikut terlibat
    b. NonParticipan Observation à tidak ikut terlibat

·         Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
·         Observasi digunakan bila ingin meneliti perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, responden yang diamati tidak terlalu besar.

3. INTERVIEW / WAWANCARA
3.1  TIDAK TERSTRUKTUR
·         Pada penelitian deskriptif dan kualitatif
·         Pertanyaan luas mencakup  kepribadian, perasaan, emosi
·         Tujuan penelitian : menggali emosi dan pendapat dari subyek terhadap suatu masalah penelitian.
·         Macam : wawancara langsung tanpa topik, Focus Interview, Focus Group Discussion, Riwayat hidup, Diaries.
3.2  TERSTRUKTUR
  • Ada kontrol dari pembicaraan sesuai dengan ini yang diinginkan peneliti.

  • Daftar pertanyaan biasanya sudah disusun sebelum interview dan ditanyakan secara urut.

  • Jenis yang lebih ketat : peneliti hanya diperkenankan bertanya apa adanya sesuai dengan pertanyaan yang disusun. Jika responden tidak jelas, peneliti hanya boleh mengulang pertanyaan yang sama.


4. KUESENER
·         Pengumpulan data secara formal kepada subyek untuk menjawab pertanyaan secara tertulis.
·         MACAM :
1.      Open-Ended Questions      
2.      Closed-Ended : Dichotomy & Multiple Choice
3.      Rating Question
4.      Cafetaria Questions
5.      Rank Order Question
6.      Forced-Choiced Question

ANGKET / KUESIONER
1.      PRINSIP PENULISAN
2.      PRINSIP PENGUKURAN
3.      PENAMPILAN FISIK

PENULISAN ANGKET
a.       Isi dan Tujuan Pertanyaan
Apakah isi menyangkut bentuk pengukuran atau bukan. Bila ya, harus teliti, ada skala pengukuran
b.      Bahasa yang Digunakan
Disesuaikan dengan kemampuan responden, memperhatikan jenjang pendidikan responden, sosial budaya, frame of reference responden
c.       Tipe dan Bentuk Pertanyaan : terbuka atau tertutup
Setiap pertanyaan angket yang mengharapkan jawaban berbentuk data nominal, ordinal, interval, dan ratio adalah bentuk pertanyaan tertutup.
Pertanyaan perlu dibuat positip dan negatip agar responden lebih serius (tidak mekanistik)
d.      Pertanyaan Tidak Mendua (double-barreled).
Contoh : Bagaimana pendapat Anda tentang kualitas dan kecepatan pelayanan KTP ?
e.       Tidak Menanyakan yang Sudah Lupa
Atau pertanyaan yang yang memerlukan jawaban dengan berfikir berat.
Contoh : Bagaimanakah kinerja para penguasa 30 tahun yang lalu ?
                     Menurut Anda, bagaimana cara mengatasi krisis ekonomi sekarang ini ?
f.       Pertanyaan tidak Menggiring
-       tidak menggiring ke jawaban yang baik saja atau yang jelek saja.
            “ Bagaimana kalau bonus atas jasa pelayanan ditingkatkan ?”
            “ Bagaimanakah prestasi kerja Anda selama setahun terakhir?
g.      Panjang Pertanyaan
-       Sebaiknya tidak terlalu panjang
-       Bila jumlah variable banyak, sehingga memerlukan instrumen yang banyak, maka instrumen tersebut dibuat bervariasi dalam penampilan, model skala pengukuran yang digunakan, dan cara mengisinya.
-       Disarankan empirik jumlah pertanyaan yang memadai adalah antara 20 s/d 30 pertanyaan.
h.      Urutan Pertanyaan
-       Dimulai dari yang umum menuju ke hal yang spesifik
-       Dari yang mudah menuju ke hal yang sulit.
-       Urutan yang diacak dapat dipakai untuk responden dengan tingkat kematangan yang tinggi.

PRINSIP PENGUKURAN
-       Angket harus valid dan reliable
-       Sehingga perlu diuji validitas dan reliabilitasnya

PENAMPILAN FISIK ANGKET
Penampilan fisik akan mempengaruhi respon atau keseriusan responden dalam mengisi angket



Pengukuran dan Pengolahan Data

• Pengukuran Adalah Suatu Proses Memberikan Nomor Pada Suatu Obyek. (Kaplan,1964)
• Obyek, Keadaan, Dan Karakteristiknya Dikuantifikasikan Dengan Pengukuran Dengan Merujuk Pada Suatu Aturan Baku Yang Dinyatakan Dalam Unit Pengukuran
• Komponen Pengukuran  Instrumen

Pengukuran
• Penting Dalam Pengumpulan Data
• Menentukan Kualitas Penelitian

MACAM DATA
Kualitatif & Kuantitatif
• Data Kuantitatif : Terdiri Atas Data Deskrit (Nominal) & Kontinum
• Data Kontinum : Terdiri Atas Ordinal, Interval, Ratio
• Data Kualitatif :Adalah Data Yang Berbentuk Kalimat, Kata, Atau Gambar
• Data Kuantitatif adalah Data Yang Berbentuk Angka, Atau Data Kualitatif Yang Diangkakan.

KATEGORI DATA
1. DATA NOMINAL
• pengukuran dgn skala terendah
• untuk mengklasifikasikan data dalam suatu kategori.
misal : sex : diklasifikasikan : laki-laki = 1, perempuan =0
• adalah data yang diperoleh dengan menghitung atau membilang
• disebut juga data diskrit
2. DATA KONTINUM
• adalah data yang didapat dari hasil pengukuran
• terdiri atas data : ordinal, interval, ration
3. DATA ORDINAL
• adalah himpunan yang beranggotakan pangkat, jabatan, ranking atau order
• selain mengkategorikan, bisa menyatakan lebih besar dari atau kurang dari
• misal aktivitas pasien:
0 = tidak pernah
1 = moderate aktivitas
2 = aktivitas sampai berkeringat
3 = aktivitas lebih keras
4. DATA INTERVAL
• adalah data yang jaraknya sama, tetapi tidak memiliki nilai nol yang absolut
• contoh : pengukuran dengan derajad celsius ; nol derajad masih memiliki nilai
• dalam penelitian sosial, instrumen : skala likert, guttman, semantik differential, thurstone
• data dapat dibuat menjadi data ordinal
5. DATA RATIO
• adalah skala pengukuran tertinggi dari ketiga pengukuran yang lain, memenuhi syarat pengukuran baku.
• memiliki nilai nol mutlak yang menandakan adanya variable yang absen
• bisa dibuat penjumlahan / perkalian
• data dapat disusun ke dalam data interval maupun ordinal





PENGOLAHAN DATA
1. Editing
2. Coding
3. Data entry
4. Data cleaning
5. TRANSFORMASI DATA
1. EDITING
• bertujuan untuk meneliti kembali apakah isian pada lembar pengumpul data (sebagai upaya menjaga kualitas data agar dapat diproses lebih lanjut)
• proses sebaiknya dilakukan di tempat pengumpulan data sehingga pembetulan dapat segera dilakukan misal dengan wawancara atau pengukuran ulang.
• yang harus diperhatikan :
1). kelengkapan jawaban
2). kejelasan tulisan
3). konsistensi jawaban
4). keseragaman satuan ukuran.
2. CODING
• ialah usaha mengklasifikasiian jawaban menurut kriteria tertentu.
• klasifikasi pada umumnya ditandai dengan kode tertentu biasanya berupa angka
• setelah selesai pengkodean hendaknya dibuat suatu buku kode yang akan digunakan sebagai pedoman oleh pemroses data untuk memindahkan jawaban responden atau isian dari kuesioner / lembar pengumpul data ke kartu tabulasi atau file komputer.
3. DATA ENTRY
• pemasukan data biasanya dilakukan apabila upaya editing dan coding telah selesai dilakukan.
• pemasukan data bisa dilakukan secara manual dengan menggunakan kartu tabulasi atau dengan menggunakan komputer dengan membuat suatu file komputer.
• kartu tabulasi, adalah kartu yang memuat kode-kode jawaban. setiap kartu memuat banyak variable dan setiap variable menempati satu kotak tertentu.
4. CLEANING
• proses untuk menguji kebenaran data
• sebelum data dianalisis seorang peneliti harus yakin bahwa data yang masuk sudah benar-benar bebas dari kesalahan.
• pada beberapa paket program statistik terdapat fasilitas untuk melakukan validasi data, bahkan kegiatan ini sudah dilakukan pada saat pemasukan data.
5. TRANSFORMASI DATA
• adalah prosedur untuk melaukan perubahan atau manipulasi data
• proses meliputi perbaikan data, pembentukan variable baru, perhitungan matematik untuk variable baru, pemilihan kasus operasi logika, konversi data, maupun penggabungan data.
• pada masa sekarang, komputer sudah sangat luas dipakai sebagai alat bantu dalam melakukan manajemen dan analisis data.

Desain Penelitian

Desain Penelitian


Dalam arti luas : mencakup pelbagai hal yang dilakukan oleh peneliti mulai dari identifikasi masalah, perumusan hipotesa, operasional hipotesa sampai dengan analisa data.

Dalam pengertian yang lebih sempit : mengacu pada jenis / macam penelitian yang dipilih untuk mencapai tujuan penelitian. ---- sebagai alat pedoman mencapai tujuan penelitian.


– Klasifikasi jenis penelitian sangat beraneka ragam; tiap ahli membuat klasifikasinya sendiri, kadang mengabaikan klasifikasi yang dibuat orang lain

Riset Kuantitatif dapat dibedakan menurut 2 kategori :
- Desain non Eksperimen / Observasional ( tanpa perlakuan)
- Desain Eksperimen / Intervensional (dengan Perlakuan)
Berdasarkan ada tidaknya analisis hubungan antar variable dibagi menurut 2 Kategori :
- Deskriptif
- Analitik
Menurut Sastro Asmoro Penelitian Analitik Observasional dapat dibagi dalam 3 jenis :
- Cross Sectional
- Case Control
- Kohort
Menurut Burn & Grove tipe riset kuantitatif Keperawatan :
- Deskriptif
- Korelasional
- Quasi Experimental
- Eksperimental

Menurut Nursalam (2003) dalam melakukan kontrol terhadap variable-vriable penelitian, rancangan Eksperimental dapat dibedakan menjadi 3 :
1. Pra eksperimental
2. Eksperimental semu
3. Eksperimental sungguhan

Menurut Babbie E 1999 rancangan Pra-Eksperiment dibedakan menjadi 3 :
1. One-Shot Case Study
2. One-Group Pre-Post Test Design
3. Static-Group Design

Selamat Belajar. GBU

Judul Penelitian

Usulan, Laporan, dan Karya Ilmiah Lain Pertama Dibaca Judul
Perannya Sangat Penting

Syarat judul penelitian yang baik :
Informatif (padat makna)
Dalam Bahasa Indonesia < 12 Kata
Dalam Bahasa Inggris < 10 Kata
Bila Terpaksa Pakai Anak Judul

Hindari :
Penggunaan kata Pendahuluan, Studi, Analisis dll.
Jangan ada singkatan

Tujuan Riset

Tujuan Penelitian
IS A CLEAR, CONCISE STATEMENT OF THE SPESIFIK AIM OR INTENT OF A STUDY
Kata yang sering dipakai bergantian : the purpose.., the goal …, intent…, aim.., the objective…
Terdiri atas : Variabel (independen dan dependent) dan populasi.


A RESEARCH OBJECTIVE IS CLEAR, CONCISE, DECLARATIVE STATEMENT THAT IS EXPRESSED IN THE PRESENT TENSE.
BIASANYA MEMFOKUSKAN PADA SATU ATAU DUA VARIABLE DAN MENGINDIKASIKAN APAKAH DIIDENTIFIKASI ATAU DIGAMBARKAN, MENGIDENTIFIKASI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL ATAU MENENTUKAN PERBEDAAN ANTARA DUA GRUP TENTANG VARIABEL TERTENTU.

SERING “PURPOSE STATEMENT” TERDIRI ATAS DUA ATAU TIGA RESEARCH OBJECTIVES”

Tujuan Umum (Ultimate goal, ultimate objective)
Dinyatakan secara kategoris apakah tujuan akhir penelitian yang hendak dilaksanakan tersebut yang mungkin merupakan aspek yang lebih luas
Atau tujuan jangka panjangnya

Tujuan Khusus (spesific objectives)
Disebutkan secara tajam hal-hal yang akan langsung diukur, dinilai, atau diperoleh dari penelitian.

Tujuan umum dan khusus yang hanya terdiri dari satu atau dua butir saja, mungkin cukup ditulis secara naratif di dalam satu kalimat. Tetapi bila ada banyak butir dan sub-butir maka perlu dipecah dan diberi nomor agar mudah dimengerti.

The purpose of this research was to investigate the effect of renal transplant patients dependency level on their rate of recovery.
Populasi = pasien transplantasi renal
V. Indep. = dependency level
V. Dep = rate of recovery

Apa kata buku tentang Riset

Riset adalah...
apa ya ? 

ada yang mengatakan  “to search again” or “to examine carefully  jadi sebenarnya pengetahuan itu sudah ada, lalu diteliti lagi.

untuk apa ? ---> mendapatkan pengetahuan baru, atau memperbaiki pengetahuan yang telah ada.

Untuk Apa ?
Tujuan utama Riset adalah mengembangkan batang tubuh pengetahuan. Untuk bidang atau profesi tertentu.

 Waduh capek nih.....besuk lagi ya. Bye

December 11, 2010

Manajemen Risiko

Apa itu Risiko ??? khususnya dalam Dokumentasi Keperawatan.
Risiko di sini adalah situasi yang dapat membawa kita kepada litigasi (tuntugan hukum / pengadilan) hati-hati ya terhadap masalah d bawah ini :

  1. Kesalahan pengobatan, atau terapi
  2. Gagal berlanjut untuk memulai terapi karena pengkajian yang tidak akurat
  3. Mengakhiri tindakan tanpa perhatian dari pasien misal : DNR
  4. Penelitian tanpa author kepada milik pasien
  5. Penolakan terhadap harapan pasien sehubungan dengan peraturan
  6. Pelanggaran terhadap privasi klien, pengungkapan informasi rahasia
  7. Gagal secara adequat memonitor / supervisi pasien
  8. Salah mengidentifikasi pasien
  9. Pemberianinformasi yang tidak adequat terhadap informed concent
  10. Pemberian informasi yang tidak konsisten dari sumber yang berbeda
Jadi bagaimana? Waspadalah terhadap Kerahasiaan Data Pasien
Perawat wajib menjaga kerahasiaan informasi dan confidential data pasien, menghindari percakapan-percakapan di tempat yang mungkin didengar oleh orang lain.
Informasi meliputi : Nama pasien, Alamat, Nomor Telephone, Tanggal Masuk, Tanggal Keluar

CONFIDENTIAL (RAHASIA) DATA MELIPUTI :

Data klinik yang didapatkan dari hasil : pemeriksaan, terapi, observasi, dan percakapan. Contoh : diagnosis, hasil test, hasil konsultasi
Semua informasi tentang pasien dengan gangguan perkembangan, sakit mental, penyalahgunaan alkohol dan narkoba.

Jangan sampai Medical Record kita dibaca oleh orang lain ya walaupun itu keluarga pasien. Hanya Polisi yang untuk kebutuhan pengadilan saja yang boleh menyidik . Waspadalah.

Catatlah semua kejadian dengan Obyektif ..... bukan PENYIMPULAN.

OBJECTIFITAS SAAT MENCATAT :
  1. Apa yang terlihat (posisi, warna, deformitas, dsb)
  2. Apa yang didengar (rales, komplain , moaning, dsb)
  3. Apa yang dibau (drainase, napas aceton)
  4. Apa yang dirasa (ekstremitas dingin, pergerakan sisi fraktur, krepitasi, dsb)
  5. Apa yang dilakukan ( traksi servical, dsb)
  6. Apa respon pasien terhadap tindakan (membuat tambah nyeri atau mengatasi)
  7. Apa yang dilakukan utk melindungi pasien ( siderails diangkat dan dikunci
  8. Apa yang dilakukan utk melindungi properti pasien (gigi palsu, kontak lens, perhiasan, dll dimana disimpan)
Ada risiko masalah lagi yaitu terhadap " Instruksi Via Telephone"
Dokter sering kali memberi instruksi lewat telephone. Berikut ini pedoman yang mungkin dapat digunakan

Mencatat Pesan Verbal per Telephone
1. Sesuai dengan kebijakan instansi
2. Jaga absolute minimum
3. Gunakan utamanya untuk emergency / situasiurgent
4. Dimengerti penuh oleh perawat dan diulangi oleh perawat untuk meyakinkan akurasi
5. Didokumentasikan pada lembar pesan-pesan dokter
6. diberi label “pesan verbal” bersama dengannama dokter, tanda tangan si penerima pesan
7. Ditandatangani dokter dalam 24 jam
8. Sebaiknya tidak termasuk pesan DNR (Do Not Ressucitation)

Telephone order sebaiknya :
1. Digunakan untuk kesehatan klien, tidak semata untuk keuntungan
2. Diidentifikasi sebagai “pesan verbal” bersama dengan nama dokter, tanda tangan si penerima pesan
3. Diberikan langsung oleh dokter kepada perawat, bukan kepada pihak ketiga.
Moga bermanfaat ya. GBU

Aspek Etika dalam Dokumentasi Keperawatan

Etika menyangkut apa yang seharusnya dilakukan atau tidak. Ini lebih luas dari pada aspek legal (hukum).

Masalah yang sering muncul adalah "Dilema Etik"


Suatu dilema dapat terjadi dalam memutuskan sesuatu berdasarkan etik.

Dilema adalah pilihan yang sulit antara dua atau lebih alternatif yang tidak diinginkan.
Misalnya : apakah harus mengakhiri atau mempertahankan penggunaan ventilator pada pasien yang tidak berespons / vegetatif.
6 pedoman utk mengatasi dilema etik (Curtin & Flaherty)
1. Kumpulkan informasi latar belakang dan kembangkan data dasar
2. Tentukan dan perjelas situasi etik
3. Identifikasi hak, tugas, otoritas dan kapabilitas pembuat keputusan
4. Ungkap kemungkinan cours of action dan prediksi akibatnya
5. Terima fakta,nilai-nilai, bawa kepada pertimbangan kebutuhan situasi sosial dan legal
6. Putuskan pada resolusi dilema berdasarkan input untuk pemecahan masalah yang dimiliki dari : pasien, keluarga, dokter, perawat

 Diskusikan sendiri ya, kira-kira seberapa besar masalah ini akan terjadi dalam keperawatan. Hayo....diskusi

Aspek Legal Dokumentasi Keperawatan

Legalitas adalah tujuan utama dari dokumentasi / pencatatan Keperawatan.
Beberapa aspek secara cerdik perlu dipelajari untuk mendapatkan dokumentasi yang legal.


l Pada saat menulis tentang kondisi pasien : KOMPONEN DATA YANG RELEVAN dalam LEGALITAS :
  1. 1.Kondisi fisik, mental, emosional pasien (saat kejadian)
  2. 2.Perilaku pasien saat kejadian
  3. 3.Terapi keperawatan yang diberikan saat itu
  4. 4.Surveilance asuhan(artinya data observasi misalnya tekanan darah, nadi, suhu, dsb)
  5. 5.Respon pasien terhadap tindakan pada saat itu 
Hal-hal yang perlu kita waspadai terhadap masalah legal  : ---> waspadalah karena ini akan dapat membawa kita ke pengadilan. 
 
WASPADA AWAL TERHADAP MASALAH LEGALl
  1. Kematian yang tidak diduga
  2. Kerusakan otak yang tak terduga karena terapi / prosedur
  3. Kembali dioperasi
  4. Pasien pindah dari fasilitas lain
  5. Trauma di Rumah Sakit
  6. Pengambilan organ yang tidak terduga sebelumnya saat operasi
  7. Infeksi didapat di Rumah Sakit karena prosedur tertentu
  8. Defisit neurologi yang tidak tampak saat masuk atau prioritas utk pembedahan
  9. Kardiak / Respiratory arrest
  10. Bunuh diri
  11. Amputasi yg tidak terantisipasi sehubungan gagalnya prosedur
  12. Salah pasien / salah sisi, salah prosedur : bedah . Radiology
  13. Cardiac arrest di kamar operasi
  14. Luka bakar derajad II / III dari suatu prosedur / tindakan
  15. Diagnosis tidak tepat di UGD sehingga menimbulkan luka permanen
  16. Kondisi khusus obstetrik : komplikasi persalinan ; asfiksia, maternal / neonatal death
  Ada suatu situasi yang dapat menjadi predisposisi yang membawa kita harus mempertanggungjwabkan ke pengadilan (litigasi) yaitu sbb :
  1. Kesalahan pemberian terapi / obat
  2. Gagal supervisi adequat pasien dan penggunaan alat pengaman
  3. Gagal mengecek atau mengeluarkan benda asing dari pasien setelah operasi
  4. Menimbulkan luka bakar pada pasien
  5. Gagal memonitor, observasi, dan mepaporkan perubahan kondisi pasien berhub. Dgn kebijakan agecy / penilaian keperawatan
  6. Dispensasi obat oleh perawat (lawan dari pemberian obat)
  7. Kesalahan mengidentifikasi pasien
  8. Error oleh perawat anesthesi
  9. Penggunaan defective equipment
  10. Membiarkan pasien
  11. Menghilangkan atau merusakkan properti klien
  12. Gagal memenuhi fungsi sesuai job deskription
  13. Gagal melaporkan yang diketahui atau atau curigai asuhan yang tidak kompeten dari praktisi
  14. Gagal menggunakan teknik aseptik yang dianjurkan
  15. Gagal dengan tepat memonitor penggunaan restrains
  16. Gagal membedakan pesanan yang tidak tepat
  17. Gagal memperoleh riwayat pasien termasuk riwayat alergi
  18. Gagal mengikuti kebijakan dan prosedur
  19. Gagal melakukan resusitasi dengan tepat dan sesuai
  20. Gagal mencatat dengan tepat dan sesuai perubahan
  21. Gagal mengkomunikasikan konsern kepada dokter atau individu yang sesuai
 
Perhatikanlah, ada 4 elemen yang harus dibuktikan dalam KELALAIAN :
1. Duty à gagal membawa tugas, seseorang untuk konformasi standar penting asuhan untuk melindungi yang lain dari risiko kerugian yang tidak diharapkan.
2. Breach of Duty à Gagal mengkonformasi standar asuhan yang dilakukan
3. Cause à ada hubungan antara tindakan dan injuri / kerusakan
4. Harm à adanya kerusakan aktual sebagai hasil kelalaian.
Berikut ini dapat menjadi Pedoman Pencatatan Data yang relevant  terhadap Legalitas

1. Ketahui tentang konteks legal & malpraktek
2. Masukkan informasi yang tepat tentang kondisi pasien dan perilakunya.
3. Gunakan penggunaan proses keperawatan yang konkret dan akurat
4. Waspada terhadap situasi pasien yang memerlukan pencatatan mendalam, lebih sering, dan detail. Misal :
    -- post operasi, intensive care, infeksi serius
    -- risiko klaim terhadap kelalaian melawan institusi
    -- Kondisi akut yang memerlukan perhatian khusus misal : nyeri, perdarahan, kesulitan nafas, tanda vital tidak stabil,
    -- kondisi individu yang bingung, disorientasi sering memerlukan pencatatan lebih dalam
 
 Semoga bermanfaat ya. GBU