Search This Blog

October 3, 2016

Preoperasi Nursing


TINDAKAN PEMBEDAHAN


Klasifikasi pembedahan

Menurut lokasi :
          1. Eksternal
    2. Internal
Menurut Luasnya :

  1. Bedah minor : sederhana, risiko kecil terhadap ancaman kehidupan
  2. Bedah mayor : di bawah anestesi umum atau blok spinal, lebih serius, dapat mengancam kehidupan
 Menurut Tujuannya :

  1. Diagnostik       : menentukan penyebab simtom (biopsy, eksplorasi laparatomy)
  2. Kuratif             : mengambil bagian yang sakit (missal appendectomy)
  3. Restoratif        : menguatkan area yang lemah (missal herniorrhaphy)
                Memperbaiki kelainan (missal mitral valve replacement)
                Menyambung area terpisah (missal cangkok sumsum)

  1. Paliatif             : mengurangi gejala tanpa menyembuhkan (missal sympathectomy
  2. Kosmetik         : memperbaiki penampilan (missal rhinoplasty)

Menurut urgensinya :

1. Emergens    = tanpa penundaan = pasien memerlukan segera karena mengancam kehidupan (missal perdarahan berat, obstruksi bladder atau intestinal, fraktur tengkorak, luka tembak, kebakaran luas)

2. Urgent         = pasien memerlukan perhatian tepat dalam 24 – 30 jam (missal infeksi akut kandung empedu, batu ginjal atau ureteral

3. Required = (kebutuhan ) = pasien memerlukan operasi = direncanakan dalam beberapa minggu atau bulan missal BPH tanpa obstruksi, kelainan tiroid, katarak

4. Elektive = pasien seharusnya dioperasi = gagal mendapat operasi, bukan masalah besar missal perbaikan skar, hernia sederhana, perbaikan vagina

5. Optional = pilihan = keputusan tergantung pasien = pilihan personal missal bedah kosmetik


Ambulatory surgery =

meliputi pembedahan outpatient (atau same-day) yang tidak memerlukan tinggal semalam di rumah sakit atau short stay, dengan masuk rumah sakit kurang dari 24 jam


Same-day surgery =

Pasien bedah yang masuk ke rumah sakit sekitar 2 jam sebelum pembedahan dan memerlukan perawatan inpatient postoperative .

Juga disebut same-day admit, AM admission, day of-surgery admission.


Prosedur Operasi

Dinamai menggambarkan sisi dan tipe pembedahan.

Imbuhan yang biasanya dipakai :

-ectomy           = mengambil suatu organ atau kelenjar

-rrhapy             = suturing atau stitching

-ostomy           = membuat terbuka (stoma)

-otomy             = memotong ke dalam

-plasty             = perbaikan secara plastic

-scopy              = melihat ke dalam


Fase-fase operasi (perioperasi) meliputi :

  1. preoperasi atau perianesthesia
  2. intraoperasi
  3. postoperasi

MANAJEMEN PASIEN PREOPERASI


Persiapan pasien preoperasi :

  1. Informed Consent
  2. preoperative tests
  3. pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan
  4. konsul anesthesia
  5. pengkajian keperawatan
  6. pendidikan preoperasi
  7. intervensi segera sebelum Operasi

Informed Consent :

Merupakan persetujuan tertulis dari pasien terhadap prosedur tindakan yang akan dilakukan setelah pemberian informasi yang cukup.

Perawat bertugas meminta tanda tangan pasien, dan dokter berkewajiban memberikan informasi yang tepat.


Kriteria informed cosent yang valid

  1. persetujuan sukarela : bebas diberikan tanpa paksaan
  2. Pasien yang inkompeten : individu yang tidak mandiri dan tidak dapat memberikan persetujuan (missal retardasi mental, koma, anak-anak)
  3. Informasi meliputi :

-          penjelasan prosedur dan risikonya

-          gambaran keuntungan  dan alternative

-          jawaban pertanyaan terhadap pertanyaan

-          instruksi yang pasien mungkin menolak persetujuan

-          pernyataan informasi pasien bila protocol berbeda seperti biasanya

  1. Pasien dapat memahami

Informasi harus tertulis dan diberikan dalam bahasa yang dimengerti oleh  pasien. Pertanyaan-pertanyaan harus dijawab untuk pengertian pasien.


Untuk penyelamatan jiwa, sering pada keadaan darurat tidak perlu persetujuan tertulis dari keluarga.


Tes preoperasi

  1. Respirasi

1)      radiografi dada

2)      kapasitas vital

3)      fungsi pulmonal

4)      blood gass study

  1. Sirkulasi

1)      EKG, ekokardiogram

2)      Blood study :

(1)   WBC dan differential

(2)   RBC, hemoglobin, hematocrit

(3)   Elektrolit

(4)   Platelet count, bleeding and clotting times, prothrombin

(5)   Typing and crossmatching (TC)

(6)   Blood volume

  1. Renal :

1)      Urine studies :

(1)   bacteria

(2)   albumin, specific gravity

2)      Blood studies : creatinine, BUN, NPN, elektrolyte

  1. Metabolik : glukosa darah, gula urine, aceton

Pengkajian pasien pre operasi :

  1. Pengetahuan & pengalaman masa lalu tentang operasi (prosedur, tipe, info medis, rutinitas operasi prosedur, test sebelumnya, pengalaman operasi tipe-sifat-respon-interval waktu)
  2. Kesiapan psikologis (kekhawatiran, koping,agama, budaya, orang terdekat, pola tidur, frekuensi urine)
  3. Status fisiologis (medikasi, alergi, sensori, nutrisi, eleminasi, kesulitan motor fungsi, alat2 prostetik, kenyamanan, faktor resiko rokok-obat-alkohol)
  4. Data-data obyektif lain (pola komunikasi, tingkat kecemasan, perilaku, TB & BB, Mulut, Dada, ekstremitas, kemampuan motor

Fokus pada factor-faktor yang mempengaruhi pasien preoperasi :

  1. Status cairan dan nutrisi
  2. Penggunaan alcohol dan obat
  3. Status respirasi
  4. Status kardiovaskuler
  5. Fungsi renal dan hepatic
  6. Fungsi endokrin
  7. Fungsi imun
  8. Penggunaan obat sebelumnya
  9. Faktor psikososial
  10. Kepercayaan budaya dan spiritual
  11. Pertimbangan khusus

Status cairan dan Nutrisi :

  1. obesitas
  2. kekurangan berat badan
  3. kehilangan berat badan
  4. malnutrisi
  5. defisiensi nutrient spesifik
  6. abnormal metabolic
  7. efek pengobatan terhadap nutrisi
  8. pengkajian BMI dan Wrist Circumference
  9. pengkajian dehidrasi, keseimbangan elektrolit

Status respiratory :

  1. temukan tanda infeksi
  2. bila perlu kaji dengan spirometer
  3. merokok ? -- sebaiknya stop rokok 24 jam sebelum operasi

Status kardiovaskuler :

  1. tekanan darah terkontrol ?

Hepatik & fungsi renal :

1.      liver fungsi test

2.      renal fungsi test

Fungsi imun :

  1. adakah alergi: obat-obat, riwayat alergi tranfusi, makanan, bahan khusus misalnya latex atau logam
  2. penggunaan imunosupresan seperti terapi kortikosteroid

Penggunaan obat sebelumnya :

1.   riwayat penggunaan obat-obatan termasuk yang dibeli di konter-konter perlu didapatkan

2.    termasuk penggunaan herbal dapat mempengaruhi pembekuan darah dan interaksi terhadap obat.

Obat-Obat Yang Dapat Mempengaruhi Pembedahan :

  1. Antibiotikaà potensi relaksan otot
  2. Antikoagulan à naik perdarahan
  3. Antihipertensià mempengaruhi anestesi & kemampuan kompensasi, hipotensi
  4. Aspirin à turun agregasi platelet
  5. Diuretik (thiazide à keseimbangan kalium
  6. Steroid à turun respom neuroendokrin, memperlambat penyembuhan luka (anti inflamasi efek)
  7. Tranquilizer à potensi mempengaruhi narkotik & barbiturat, hipotensi

Faktor-faktor psikososial :

1.      kecemasan pasien

2.      ketakutan terhadap : tidak tahu, kematuan, anestesi, nyeri, kanker

3.      kekhawatiran terhadap kehilangan waktu kerja, kehilangan kerja, meningkatkan tanggung jawab keluarga, inkapasitas yang permanent

4.  ekspresi ketakutan missal : pertanyaan yang berulang banyak meskipun sudah dijelaskan sebelumnya, menarik diri, menghindari komunikasi, berbicara hal yang remeh

 Pertimbangan Khusus :

  1. Pasien bedah ambulatory

Perawat perlu yakin pasien dan keluarga memahami prosedur operasi dan saat setelah operasi tinggal kembali dengan keluarga.

  1. Pasien tua / geriatric

Perhatian khusus pada pasien geriatric karena :

    1. berbagai kombinasi penyakit : biasanya pasien diam tidak memberitahukan gejala karena takut
    2. cardiac reserve lebih rendah, penurunan fungsi lever dan ginjal serta gastrointestinal à dehidrasi, konstipasi, malnutrisi
    3. Arthritis à gangguan mobilitas
    4. caries, hilang gigi à mempengaruhi intubasi
    5. tingkat aktivitas à mempengaruhi post operasi
    6. penurunan perspirasi à kulit kering, gatal, fragil mdah abrasi
    7. penurunan lemak subkutan à perubahan temberatur
  1. Pasien obesitas

Meningkat risiko komplikasi operasi :

1)      infeksi

2)      kesulitan bernafas pada posisi supine à risiko komplikasi

3)      distensi abdomen, phlebitis, penyakit-penakit kardiovaskuler, hepatic, endocrine, biliary

kenaikan 30 pound berat badan membutuhkan 25 mil pembuluh darah à meningkatkan kerja jantung.

  1. Pasien dengan kecacatan :

Perhatian khusus pada pasien cacat karena :

1)      kebutuhan alat Bantu tambahan

2)      modifikasi pendidikan preoperative

3)      bantuan tambahan untuk posisi atau transfer

4)      efeknya pada pembedahan dan anesthesia


  1. Pasien operasi emergensi

Karena waktu yang sangat pendek, maka pengkajian yang singkat dan akurat sangat diperlukan saat pasien sadar. Pengkajian riwayat alergi dapat ditanyakan kepada keluarga bila pasien tidak sadar.


Efek pembedahan kepada pasien :

 A. Respon Fisiologik

1.      Respon Nerves Simpatik Dan Hormon

2.      Respon Terhadap Anestesi

3.      Respon Kepada Metabolisme

B.     Respon Psikologik

  1. Ketakutan
  2. Kecemasan
  3. Denial


Respon nerves simpatik dan hormone

  1. Vasokonstriksi -- Mempertahankan Td, Aliran Darah Ke Jantung Dan Otak
  2. Peningkatan Kardiak Output
  3. Penurunan Aktifitas Gastrointestinal  à Dapat Mengalami Anoreksia, Nyeri Karena Gas, Konstipasi

Respon hormonal :

Peningkatan Sekresi Glukokortikoid (Korteks Adrenal)

1.      Retensi Natrium -- Dapat Kehilangan Kalium

2.      Katabolisme Lemak Dan Protein à Kehilangan Bb

3.      Peningkatan Produksi Platelet à Memungkinkan Formasi Trombus

4.      Peningkatan Sekresi Adh à Dapat Mengalami Kelebihan Cairan.


Respon psikologis : ketakutan

Ketakutan pada pembedahan :

Umum

-          Tidak Diketahui

-          Kehilangan Kontrol

-          Kehilangan Kasih Sayang Dari Yang Lain

-          Ancaman Kepada Seksualitas

Spesifik

            - Diagnosis Keganasan

            - Anesthesia

            - Kematian

            - Nyeri

            - Kecacatan

            - Keterbatasan Permanen

 Komplikasi Potensial Pada Orang Tua

1.      Penurunan Sirkulasi -- Syok, Infeksi Luka, Thrombophlebitis

2.      Penurunan Fungsi Ginjalà Pemanjangan Respon Terhadap Anestesia, Ketidakseimbangan Cairan Dan Elektrolit (Khususnya Overhidrasi)

3.      Penurunan Fungsi Respirasi à Atelektasis, Pneumonia

4.      Penurunan Mobilitas à Atelektasis, Pneumonia, Thrombophlebitis, Konstipasi, Fecal Impacsi


Faktor-Faktor Risiko Pembedahan

  1. Umur
  2. Nutrisi
  3. Ketidakefektifan Respon Neuroendokrin
  4. Penyakit Kronis
  5. Merokok

Diagnosa Keperawatan Preoperasi :

  1. Kecemasan b.d. ancaman kematian, fungsi peran, kebutuhan yg tdk tercapai, ketakutan yg tidak diketahui
  2. Ketakutan b.d. tipe pembedahan, anestesia, nyeri yg diantisipasi, perubahan gaya hidup
  3. Knowledge defisit b.d kurang informasi, misinterpretasi info, gangguan koqnitif, kecemasan berat
  4. Risiko infeksi b.d. kurang pengetahuan, penurunan nutrisi
  5. Risiko injuri b.d. defisit sensori /motor, kurang kesadaran

Intervensi Keperawatan Preoperatif :

1. Pendidikan preoperasi Pembedahan


5 dimensi pendidikan preoperatif

  1. Informasi situasional (gambaran aktifitas, events, waktu, persiapan)
  2. Informasi sensasional / ketidaknyamanan (apa yang akan dialami, intervensi untuk menangani /menguranginya)
  3. Informasi peran (klarifikasi apa yang diharapkan untuk partisipasi meraih tujuan dan menolong rekoveri
  4. Dukungan psikososial (identifikasi kekhawatiran & eksplor cara menurunkan kecemasan dan meningkatkan koping mekanism)
  5. Latihan ketrampilan (jelaskan dan demonstrasikan skill untuk membantu recovery)

Pertimbangan-pertimbangan pendidikan preoperasi :

  1. pasien diajar sebagai individu yang unik à berdasarkan kebutuhan individu
  2. penggunaan multiple teaching strategi (verbal, tertulis, demonstrasi) tergantung kemampuan dan kebutuhan pasien
  3. pendidikan dimulai sesegera mungkin, dimulai dari kantornya medis sampai tiba di kamar operasi

Kapan pendidikan kesehatan diberikan :

  1. idealnya pada periode waktu dimana pasien pasien mengasimilasi informasi dan bertanya. pendidikan tidak hanya tentang prosedur operasi tetapi juga apa yang akan dialami pasien.
  2. Ideal waktu untuk pendidikan preoperasi bukan  pada hari operasi tetapi selama preadmission visit saat test diagnostic dilakukan.


Pendidikan ketrampilan khusus preoperative :

1.      Napas dalam, batuk, dan spriromter insentif

Latihan Batuk :

      - Kontraindikasi Batuk à Bedah Intrakranial, Mata, Telinga, Hidung, Tenggorok.  à Batuk Dengan Mulut Terbuka.


Latihan napas dalam :

Individu yang memiliki risiko komplikasi pulmonal :

-          anesthesia inhalant

-          bedah torak

-          bedah abdomen atas

-          merokok

-          penyakit paru kronis

-          ikatan abdomen kuat

-          Traksi tubuh

-          Obesitas

-          Usia tua

Latihan napas dalam : diaphragma :

1. berbaring semi / high Fowler`s, knees flexed to relax abdomen ,

2. letakkan tangan menempel abdomen

3. napas melalui hidung, biarkan dada mengembang dan rasakan gerakan perut melawan tangan

4. tahan napas 5 detik

5. ekshalasi pelan melalui mulut yang dikatupkan (pursed lips) abdomen berkontraksi

6. Hirup dan keluarkan udara  kali atau lebih

Penggunaan spirometer pada latihan napas membantu mengukur kedalaman inhalasi dan penahanan napas.


2.      Gerakan tubuh aktif dan mobilitas

Latihan Kaki --    Tightening & Relaxing Leg Muscle.

                                    - Mencegah Thrombophlebitis

Latihan kaki postoperative

Ankle pumps :

  1. gerakkan pergelangan kaki dengan ibu jari enunjuk keatas, lalu ke bawah, lalu melingkar
  2. Ulangi paling tidak 10 kali tiap jam
  3. Lakukan ini sementara berbaring, atau duduk, atau saat duduk dangling di sisi tempat tidur

Qad sets

  1. Berbaring telentang dengan kedua kaki lurus
  2. Reganggkan otot hingga tumit menekan ke bawah tempat tidur
  3. tahan tegangan otot selama 5 detik
  4. hembuskan napas perlahan saat menahan tegangan otot
  5. relax, ulangi paling tidak 5 kali tiap jam

Gluteal tightening

  1. Berbaring telentang
  2. Tengangkan otot bokong seperti menahan gerakan BAB
  3. tahan tegangan 5 detik
  4. hembuskan napas saat menahan tegangan
  5. relaks, ulangi gerakan paling sedikit 5 kali tiap jam.














































meningkatkan mobilitas :

  1. Move To Edge Of Bed
  2. Raise Head Of Bed To High Fowler`S Position
  3. Drop Feet Over Side Of Bed
  4. Push Up To Sitting Position With Hand Closest To Edge Of Bed

3. Managemen nyeri

            - perkenalkan strategi pengukuran nyeri kepada pasien

           

Intervensi psikososial preoperasi :

  1. Penurunan kecemasan preoperasi
  2. Penurunan ketakutan
  3. respek terhadap kepercayaan agama, spiritual, budaya


Intervensi umum pembedahan :

  1. Diet :

-          Nothing By Mouth (NPO) / puasa -- sesuai advis dokter

Pengaturan puasa sesuai advis dokter; berbagai aturan seperti :

·         puasa 8 jam setelah makanan berlemak

·         puasa 4 jam setelah minum produk susu

·         puasa 2 jam setelah minum cair jernih dsb.

-          Bila dehidrasi -- parenteral cairan

-          Pembedahan abdomen à sering memerlukan NGT karena penurunan peristaltic -- risiko aspirasi --potensi infeksi paru

  1. Bowel preparation :

-          biasanya enema sebelum operasi hanya untuk bedah GI tract, perlvic, perianal atau perineal atau sesuai advis. à hati-hati komplikasi kelebihan cairan, hipokalemia karena enema berulang.

-          Hati-hati pemberian antibiotika pada enema à menghambat bakteri penghasil vitamin K -- risiko perdarahan

  1. Skin preparation

-          Tujuan : membebaskan sebanyak mungkin area operasi dari mikrobakteria

-          Mandi dengan hexachlorophene, hibiclene. Tidak boleh memakai sabun, alcohol, atau larutan dengan mengandung alcohol bersama-sama hexachlorophene karena mengurangi daya kerja.

-          cukur -- sesuai kebutuhan, hati-hati jangan menimbulkan luka. Electric clipper lebih aman untuk berukur.

 Intervensi segera sebelum operasi :

  1. Memberikan Peanesthetic Medication (Premed)
  2. Catatan Preoperative
  3. Transportasi ke Area Pembedahan
  4. memenuhi kebutuhan keluarga

 Memberikan Preanesthetic Medication (Premed)

-       Biasanya diberikan pada area preoperative holding area karena premedikasi dapat menyebabkan sakit kepala, ngantuk

-          Pasien di tempat tidur dengan side rails terangkat

-          Beri lingkungan tenang untuk membantu relaksasi

-          45 – 90 menit sebelum operasi

-          Obat-obat yang sering diberikan :

·         Obat penenang

·         Narkotika

·         H2 bloker à menurunkan produksi HCl

·         Antasid

·         Antiemetik

·         Relaksan

·         Antikolinergik -- menurunkan sekresi


Catatan Preoperative

-          Cek persiapan preoperasi pada record yang tersedia.

-          Contoh :



Transportasi ke Area Pembedahan

  1. Temani Pasien Ke Ruang Operasi
  2. Cek Record Pasien
  3. Cek Gelang Identifikasi
  4. Tanda Tangani Form Identifikasi

Untuk pencegahan injuri :

  1. Cek gelang identifikasi, identifikasi adanya alergi terhadap gelang
  2. Lepaskan jepit rambut, wig, lindungi rambut dengan cap.
  3. Lepaskan perhiasan, incin kawin mungkin diletakkan pada pita di tangan pasien
  4. Bersihkan cat kulu dan kuku pasangan
  5. Lepaskan kontak lens dan taruh di tempat yang tepat
  6. Lepaskan prostesis (gigi palsu, mata palsu, dsb) tempatkan pada tempat yang tepat
  7. Biarkan alat pendengaran berada di tempatnya à beritahu perawat
  8. Pasang antiemboli stocking untuk mereka yang berisiko tinggi ( orang tua, varikocities, pelvic surgery, pembedahan pada waktu yang panjang
  9. Minta pasien berkemih segera sebelum premed
  10. Instruksikan pasien untuk tetap di tempat tidur sampai dipindah ke kamar operasi.


Sebelum pasien ke kamar operasi cek  lengkapi chart :

  1. Persiapan kulit telah dilakukan dan dicek perawat
  2. Tanda vital telah dicatat
  3. Premedikasi telah dicatat
  4. Regular medikasi telah dicatat
  5. Berat dan tinggi badan telah dicatat
  6. Ijin operasi telah ditandatangani, disaksikan, dan dilampirkan dalam chart
  7. Semua laboratorium, radiographi, ECG telah dilampirkan
  8. Catatan rumah sakit sebelumnya.

Memenuhi kebutuhan keluarga

l  Beri Informasi Kepada Keluarga

            - Dimana menunggu

            - Tempat kafetaria

            - Interval waktu yang diharapkan

            - metode penerimaan informasi

            - kunjungan ahli bedah setelah operasi

            - apa kondisi pasien yang diharapkan setelah operasi

No comments:

Post a Comment