Search This Blog

March 20, 2014

Gangguan Cairan dan Elektrolit pada Umumnya



GANGGUAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
1. Kekurangan volume cairan
                Manifestasi : Kehilangan berat badan akut lebih atau sama dengan 5%, penurunan turgor kulit, mukosa membran kering, oliguria atau anuria, peningkatan hematokrit, blood urea nitrogen (BUN), Peningkatan serum kreatinin, hipotermia.
                Manajemen umumnya : Pemberian cairan guyur, penggantian cairan oral atau parenteral,

2. Kelebihan volume cairan
                Manifestasi : Mendapatkan kelebihan berat badan akut lebih dari atau sama dengan 5%, edema, crackles, naps pendek, penurunan BUN, penurunan hematocrit, distensi vena leher.
                Manajemen umumnya : Pengurangan natrium dan cairan, diuretik, dialisis.

3. Defisit sodium (Na)
                Manifesitasi : mual, malaise, letargi, sakit kepala, kramp abdomen, apprehension (kata-kata yang tidak jelas), kejang.
                Manajemen umum : diet, cairan normal saline atau hipertonik saline.
4. Defisit Potasium (K)
                Mual, distensi abdomen, ileus paralitik,kelemahan otot, perubahan ECG, disrithmias
                Manajemen umum : Diet, penggantian terapi oral maupun parenteral
5. Kelebihan Potasium
                Manifestasi : Diare, kolik, mual, iritabilitas, kelemahan otot, perubahan ECG
                Pembatasan diet, diuretik, IV glukosa, insulin dan sodium bicarbonase, cation-exchange resin, calcium gluconate, dialysis.
6. Calcium defisit
                Manifestasi : kramp otot dan abdomen, stridor, carpopedal spasm, hyperactive reflexes, tetany, positive Chvostek`s or Trousseau`s sign, tingling of fingers and arround mouth, perubahan ECG.
                Manajemen umum : Diet, penggantian melalui oral dan parenteral.
7. Kelebihan kalsium
                Manifestasi : Nyeri tulang dalam, nyeri flank, kelemahan otot, depresi reflkes tendon, konstipasi, mual dan muntah, kebingungan, gangguan memori, poliuria, polidipsia, perubahan ECG.
                Manajemen umum : penggantian cairan, etidronate, pamidronate, mithramycin, calcitonin, glucocorticoids, garam phosphate.
8. Defisit bicarbonat
                Manifestasi : sakit kepala, kebingungan, drowsiness, peningkatan frekuensi dan kedalaman respirasi, mual dan muntah, kulit kemerahan.
                Manajemen umum : bicarbonate replacement, dialysis
9. Kelebihan bicarbonat
                Depresi pernafasan, hipertonik otot, dizziness, tingling fingers and toes.
                Manajemen umum : Penggantian cairan bila volume kurang; pastikan chloride adequat.
10. Defisit protein
                Kehilangan berat kronik, depresi emosional, pallpr, kelemahan, kelemahan otot.
                Manajemen umum : Diet, dietary supplement, hyperalimentasi, albumin
11. Defisit magnesium
                Disfagia, kramp otot, hiperaktif reflek, tatany, positive Chvostek`s atau trousseau’s  sign, tingling of finger, dysrithmias, vertigo.
                Manajemen umum : Diet, oral atau parenteral magnesium replacement therapy

Renal Function Tests

Berikut ini renal function tests:

1. Berat jenis urine : (normal : 1,010 - 1,025)
tujuan : mengevaluasi kemampuan ginjal untuk mengkonsentrasi cairan di dalam urine

2. Osmolaritas urine (Normal : 300 - 900 mOsm/Kg/24jam, 50-1200 mOsm/kg random sample
Tujuan : pada penyakit ginjal tahap awal ginjal kehilangan kemampuannya dalam melakukan konsentrasi;

3. Urine test 24 jam (Creatinine Clearance)  : bervariasi menurut umur. pada umur < 30 tahun sekitar 88-146 mL/min/1.73mpersegi pada laki-laki dan 81-134 pada perempuan.
Tujuan : mendenteksi dan mengevaluasi progres penyakit ginjal.

4. Serum Creatinine (Normal 0,6 - 1,2 mg/dL (50-110mmol/L)
Tujuan : Mengukur keefektifan fungsi renal. Creatinin merupakan produk akhir metabolisme energi otot. Dalam fungsi normal, ekskresinya konstan di dalam tubuh.

5. Serum urea nitrogen (Blood Urea Nitrogen / BUN) Normal : 7-18 mg/dL. pada pasien tua 8 - 20 mg/dL
Tujuan : Melayani sebagai indeks fungsi renal. Urea merupakan produk terakhir metabolisme protein. Test dipengaruhi oleh intake protein, kerusakan jaringan, dan perubahan volume cairan.

Rasio BUN - Creatinine  Sekitar 10:1
Tujuan : mengevaluasi status hidrasi. Peningkatan rasio terlihat pada hipovolemia; rasio normal dengan peningkatan BUN dan Creatinin terlihat pada kerusakan intrinsik penyakit ginjal.

Patogenesis Syok


Syok
Sering secara umum disebut kolaps pembuluh darah
Secara tradisional dianggap sebagai penurunan perfusi, suatu keadaan dimana pasokan aliran darah ke jaringan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme

Kardiogenik syok :
                misal pada infark miokard, ruptur jantung, aritmia, tamponade jantung, emboli paru
Mekanisme utama :
                kegagalan pompa miokard karena  :
                - kerusakan intrinsik miokardial
                atau
                - tekanan ekstrinsik
                atau
                - obstruksi aliran ke luar.

Syok hipovolemik
                misal pada perdarahan, kehilangan cairan karena muntah, mencret, luka bakar
      Mekanisme utama :  volume darah dan plasma yang tidak adekuat

Syok neurogenik
                misal pada anestesi, jejas medula spinalis
      Mekanisme utama :  vasodilatasi perifer disertai penimbunan darah.

Syok septik
Misal infeksi bakteri yang luas : septikemia gram negatif (syok endotoksik) atau septikemia gram positip
Mekanisme utama : vasodilatasi perifer dan penimbunan darah ; jejas membran sel, jejas sel endotel disertai disseminated intravascular coagulation.

Sebagian besar syok septik disebabkan  oleh endotoksin yang dihasilkan oleh basil gram negatif seperti escherichia coli, klebsiella pneumoniae, spesies proteus, pseudomonas aeroginosa
Bakteri gram positip yang sering : pneumococci dan streptococci

Pada syok septik curah jantung tidak rendah, tetapi tahanan perifer menjadi rendah karena pelebaran arteriol karena dilepaskannya mediator vasoaktif seperti komponen komplemen, kinin, dan produk trombosit.
Juga terdapat juga jejas toksik secara langsung terhadap pembuluh darah

Akibat syok septik : vena melebar dipenuhi oleh darah mengakibatkan tertimbunnya darah di perifer à terjadi keadaan hipovolemik relatif dan gangguan perfusi yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara volume darah yang beredar dan penambahan volume sirkulasi.

Sekuestrasi (penimbunan) darah pada pembuluh darah kapasitan (vena) akan mengganggu aliran balik vena dan akhirnya mengakibatkan rencahnya curah jantung.
Endotoksin atau toksin bakteri menyebabkan : jejas endotel kapiler dan aktivasi komplemen.
Jejas endotel mengaktivasi jalur pembekuan darah intrinsik dan ekstrinsik, yang berperan pada terjadinya disseminated intravascular coagulation
Aktivasi komplemen menghasilkan banyak faktor yaitu faktor yang menyebabkan peningkatan permeabilitas vaskular dan penarikan neutrofil.


Endotoksin menyebabkan aktivasi mononuklear fagosit dan pelepasan interleukin 1 (IL-1) dari makrofag.
IL-1 mempengaruhi beberapa sistem organ yaitu endokrin pankreas, otot dan hypotalamus.
Jejas langsung dari toksin bakteri terhadap sel dan jaringan terjadi bahkan pada sel yang mengalami perfusi baik akan mengalami kegagalan mengambil oksigen yang cukup memadai dari darah. à mengakibatkan perbedaan oksigen arteriovenosa.

Stadium syok
I = stadium nonprogresif -> refleks mekanisme kompensasi menjadi aktif dan perfusi organ vital terjaga.
II = stadium progresif -> ditandai hipoperfusi jaringan dan keseimbangan aliran darah dan metabolisme
III = stadium ireversible -> timbul setelah tubuh mengalami jejas seluler dan jaringan yang demikian parahnya sehingga pengobatan  yang tepat untuk mengatasi gangguan hemodinamik tidak berhasil.

Syok dini
Timbul berbagai mekanisme neurohumoral yang berperan mempertahankan curah jantung dan tekanan darah. Termasuk jalur refleks baroreseptor, pelepasan katekolamin, aktivasi dari renin-angiotensin, pelepasan hormon antidiuretika, rangsangan umum simpatis.

Akibat rangsang neurohumoral : takikardia, vasokonstriksi perifer, dan penahanan cairan oleh ginjal.
Kulit dingin dan pucat akibat vasokonstriktor
Akibat kekurangan oksigen --> kegagalan aerobik, glikolisis anaerobik intraseluler, glikolisis anaerobik dan produksi berlebihan asam laktat. --> penurunan pH

Penurunan pH dalam jaringan menambah reaksi vasomotor ; pelebaran arteriol dan darah mulai terkumpul dalam sirkulasi kecil --> memperburuk curah jantung, memungkinkan jejas anoksik terhadap sel endotel memulai proses disseminated intravascular coagulation. Faktor tromboksan A2 (agregator trombosit yang kuat) --> oklusi mikrovaskuler.
Luasnya hipoksi --> fungsi organ vital mulai memburuk, seringkali penderita bingung, pengeluaran urine berkurang.

Syok pada stadium ireversibel
Terjadi kebocoran enzim lisosom yang memberatkan syok.
Pankreas yg iskemik membebaskan faktor depresan miokardium (MDF) memperburuk kerja jantung.
Mukosa usus yg iskemik memberi kesempatan flora usus  masuk ke dalam sirkulasi.
Ginjal mengalami kegagalan ginjal total akibat akut tubular nekrosis.

Kapan syok menjadi ireversible ??
Walaupun tindakan bijaksana telah dilakukan oleh unit perawatan intensif, setiap hari masih merupakan masalah.
Tergantung pada perusak
Pada syok hipovolemik dan kardiogenik : penderita mengalami hipotensi, pucat keabu-abuan, dingin, kulit lembab, lemah, nadi lemah, frekuensi respirasi dan jantung menjadi cepat
Pada syok sepsis yang tak terkendali : kulit hangat dan wajah kemerahan akibat vasodilatasi perifer

Hal yang memperburuk syok
  • Infark miokard
  • Perdarahan hebat
  • Infeksi bakteri yang tak terkendali
  • Gangguan elektrolit
  • Asidosis metabolik
  • Kegagalan ginjal.

March 1, 2014

Fisiologi Ginjal

Fungsi ginjal :
  1. Pembentukan Urine
  2. Ekskresi produk sisa
  3. Regulasi elektrolit
  4. Kontrol keseimbangan cairan
  5. Kontrol tekanan darah
  6. Bersihan renal
  7. Regulasi dari produksi sel darah merah
  8. Sintesis vitamin D ke bentuk yang aktif
  9. Sekresi prostaglandins
  10. Regulasi keseimbangan kalsium dan fosfor
Dari : Smeltzer, et all (2010).Brunner & Suddarth Textbook of Medical-Surgical Nursing '12 ed. Lippincott Williams & Wilkins.

Dari fungsi ginjal di atas dapat ditebak; masalah yang akan terjadi bila ginjal seseorang mengalami gangguan.

September 11, 2013

Forum

Mau berbagi, berkenalan, curhat, silakan post dalam kotak di bawah

Nursing is caring
Nursing is helping people
Nursing is loving, supporting, and ........

Anda mau menambahkan lagi..........

Mari kita berbagi bersama.