Search This Blog

September 22, 2012

Teknis Analisis Data

Sumber :
Sugiyono (2006:169) . Metode Penelitian Administrasi. Dilengkapi dengan Metode R & D. Alfabeta. Bandung. Cetakan 14

Teknik Analisis Data.

Dalam penelitian kuantitatif, analisa data merupakan kegiatan setelah data dari responden terkumpul.
Kegiatan dalam analisis adalah :
- Mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden
- Mentabulasi data berdasarkan variable dari seluruh responden,
- Menyajikan data tiap variabel yang diteliti
- Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak menggunakan hipotesis, tahap ini tidak dilakukan.

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik.

2 Macam Statistik :
1) Statistik deskriptif
2) Statistik Inferensial ; terdiri atas :
    a. Statistik parametris
    b. Statistik nonparametris.

Statistik deskriptif
Adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Penelitian yang diambil dari populasi tanpa diambil sampelnya  jelas akan menggunakan statistik deskriptif. Tetapi jika penelitian dilakukan pada sampel, maka analisisnya dapat menggunakan statistik deskriptif maupun inferensial.

Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil.

Tetapi bila peneliti ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi, maka teknik analisisya adalah statistik inferensial.

Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan presentase.



Statistik Inferensial
Sering juga disebut statistik infuktif atau statistik probabilitas, adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang  jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random.

Statistik ini disebut statistik probabilitas , karena kesimpulan yang diberlaukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability). Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang dinyakan dalam bentuk prosentase.

Bila peluang kesalahan 5% maka taraf kepercayaan 95%. Bila peluang kesalahan 1%, maka tingkat kepercayaan 99%. Peluang kesalahan dan kepercayaan ini disebut dengan taraf signifikansi.

Peluang kesalahan dan kepercayaan ini disebut dengan taraf signifikansi.

Signifikansi adalah kemampuan untuk digeneralisasikan dengan kesalahan tertentu.
Ada hubungan signifikansi berarti hubungan itu dapat digeneralisasikan.
Ada perbedaan signifikansi berarti perbedaan itu dapat digeneralisasikan.

Yang belum faham tentang statistik, signifikan sering diartikan dengan bermakna, tidak dapat diabaikan, nyata, berarti. Pengertian tersebut tidak operasional dan malah membingungkan.

Statistis Parametris dan NonParametris
Pada statistik inferensial terdapat statistik parametris dan nonparametris.

Statistik parametiris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi malalui data samel. (Pengertian statistik di sini adalah data yang diperoleh dari sampel).

Penggunaan statistik parametris dan non parametris tergantung pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis.

Statistik parametris memerlukan terpenuhinya banyak asumsi. Asumsi utama adalah data harus berdistribusi normal. Selanjutnya dalam menggunakan satu test mengharuskan data dua kelompok atau lebih yang diuji harus homogen, dalam regresi harus terpenuhi asumsi linearitas.

Statistik nonparametris tidak menuntut terpenuhinya banyak asumsi, misalnya data yang akan dianalisis tidak harus berdistribusi normal. Maka sering disebut distribution free (bebas distribusi.

Statistik parametris mempunyai kekuatan yang lebih daripada statistik nonparametris bila asumsi yang melandasi dapat terpenuhi.

Penggunaan kedua statistik tersebut juga tergantung pada jenis data yang dianalisis.

Statistik parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio.
Statistik nonparametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal.

Untuk menguji hipotesis dalam peneltian kuantitatif yang menggunakan statistik, ada 2 hal utama yang harus diperhatikan, yaitu macam data dan bentuk hipotesis yang diajukan.

Macam data yaitu nominal, ordinal, interval, atau ratio.

Bentuk hipotesis ada tiga yaitu : hipotesis deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
Dalam hipotesis komparatif, dibedakan menjadi dua, yaitu komparatif untuk dua sampel dan lebih dari dua sampel.

Hipotesis :
Pengertian hipotesis untuk penelitian : Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Kebenaran hipotesis itu harus dibuktikan melalui data yang terkumpul.

Pengertian hipotesis secara statistik diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi (parameter) yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian (statistik). Jadi maksudnya adalah taksiran keadaan populasi melalui data sampel. Ada hipotesis nol dan hipotesis alternatif.

Hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya perbedaan antara parameter dengan statistik (data sampel).
Hipotesis alternatif menyatakan ada perbedaan antara parameter dan statistik. Hipotesis nol diberi notasi Ho dan hipotesis alternatif diberi notasi Ha.

September 21, 2012

Definisi Keperawatan

oleh : Sigit Minarso
 Sumber :
Kozier & Erb’s (2008:11). Fundamentals of Nursing, Concepts, Process, and Practice. 8’th ed. Vol 1. Penerbit : Pearson International Ed.

Definisi Keperawatan :
Florence Nightingale :
       "the act of utilizing the environment of the patient to assist him in his recovery".

Virginia Henderson :

" The unique function ot the nurse is to assist the individual, sick or well, in the performance of those activities contributing to health or its recovery (or to peaceful death) that he would perform unaided if he had the necessary strength, will, or knowledge, and to do this in such a way as to help him gain independence as rapidly as possible" (Henderson, 1966, p. 3)

Certain themes of nursing :
1. Nursing is caring.
2. Nursing is art.
3. Nursing is science.
4. Nursing is client centered.
5. Nursing is holistic.
6. Nursing is adaptive.
7. Nursing is concerned with health promotion, maintenance, restoration.
8. Nursing is a helping profession.

ANA 1973 :

"direct, goal oriented, and adaptable to the needs of the individual, the family, and community during health and illness"

ANA 1980 :
"Nursing is the diagnosis and treatment of human responses to actual or potential health problems"

ANA 2003 :
" Nursing is the protection, promotion, and optimization of health and abilities, preventions of illness and injury, alleviation of suffering through the diagnosis and treatment of human response, and advocacy in the care of individuals, families, communities, and populations"

September 14, 2012

Skope Keperawatan

Penulis : Sigit Minarso, S. Kp

Sumber :
Kozier & Erb’s (2008:12). Fundamentals of Nursing, Concepts, Process, and Practice. 8’th ed. Vol 1. Penerbit : Pearson International Ed.

Keperawatan memberi asuhan kepada 3 tipe klien : individu, keluarga, dan komunitas.

Ada 4 area keperawatan : promoting (peningkatan) kesehatan dan wellness (kesejahteraan), pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan, dan merawat penderita yang dalam proses meninggal.

Promoting Health and Wellness
- Wellness adalah proses yang melibatkan dalam aktifitas dan kebiasaan untuk mendapatkan kualitas hidup dan potensi personal yang maksimal.
- Perawat meningkatkan wellness klien yang sehat maupun sakit.
- Melibatkan individu, keluarga, komunitas untuk mempertinggi gaya hidup sehat seperti memperbaiki nutrisi, kebugaran fisik, pencegahan penyalahgunaan obat dan alkohol, membatasi rokok, dan pencegahan kecelakaan dan perlukaan di rumah dan tempat kerja.

Preventing Illness
- Tujuan adalah untuk mempertahankan kesehatan optimal dengan cara mencegah penyakit.
- Aktifitas perawat meliputi imunisasi, asuhan prenatal dan infant, pencegahan penyakit menular kelamin.

Restoring Health
- Berfokus pada klien yang sakit, dan akibatnya mulai dari awal terdeteksi penyakit melalui menolong klien selama periode pemulihan.
- Aktifitas perawat meliputi :
1. Memberikan asuhan langsung : memberi obat, memandikan, prosedur-prosedur khusus, dsb
2. Melakukan diagnostik dan prosedur pengkajian seperti mengukur tekanan darah dan pengkajian feces terhadap bekuan darah.
3. Konsultasi dengan profesi kesehatan lain tentang masalah-masalah klien.
4. Mengajar klien tentang aktifitas pemulihan seperti latihan yang akan mempercepat pemulihan setelah stroke
5. Rehabilitasi klien kepada tingkat fungsi optimal mereka setelah sakit atau injuri baik mental, perlukaan, atau ketergantungan bahan kimia.

Merawat Penderita yang dalam Proses Meninggal
- Area praktis meliputi pemberian kenyamanan dan merawat orang pada semua umur  yang sedang dalam proses meninggal dunia.
- Meliputi menolong klien hidup senyaman mungkin sampai meninggal dan mendukung koping orang terdekat dengan kematian.
- Aktifitas ini bisa di rumah, rumah sakit, dan pelayanan lain yang lebih luas. Agency spesialis pada tujuan ini disebut dengan hospices.

Florence Nightingale (Tinjauan Sejarah)

Penulis : Sigit Minarso, S.Kp.
Dari buku : Potter & Perry (2009: 3-4) Fundamental of Nursing, Fundamental Keperawatan, Buku 1 Edisi 7. Penerbit : Salemba Medika- Mosby-Elsevier.

Dalam tulisannya Notes on Nursing, What It Is and What It Is Not, Florence Nightingale mendirikan filosofi keperawatan pertama berdasarkan perawatan dan perbaikan kesehatan

Pandangan tentang keperawatan timbul dari filosofi spiritual yang tumbuh pada masa remaja dan dewasanya, dan meggambarkan perubahan dalam kebutuhan masyarakat.

Memandang peran keperawatan sebagai "tugas menjaga kesehatan seseorang" berdasarkan pengetahuan "bagaimana membuat tubuh berada dalam keadaan yang bebas penyakit atau untuk sembuh dari penyakit

Tahun 1853 Nightingale menuju Paris untuk belajar bersama dengan Sisters of Charity dan selanjutnya ditunjuk sebagai pengawas Rumah Sakit Umum Inggris di Turki. Membuat perubahan dalam praktik higiene, sanitasi, dan praktik keperawatan.

Menjadi relawan saat Perang Crimean tahun 1853, mengunjungi rumah sakit di medan perang pada malam hari dengan membawa lampu ; kemudian dikenal sebagai "lady with the lamp" (wanita dengan lampu).

Fasilitas dasar, sanitasi, dan nutrisi pada rumah sakit di medan perang sangat buruk. Akhirnya beliau ditugaskan untuk mengatur dan memperbaiki kualitas dari fasilitas sanitasi. Sebagai hasilnya, angka kematian pada Rumah Sakit Barracks di Scutari Turki menurun dari 42,7% menjadi 2,2% dalam 6 bulan.


Tahun 1860 mendirikan program pertama yang terorganisasi untuk melatih perawat yaitu Nightingale Training School for Nurses di Rumah Sakit St. Thomas di Kota London.

Merupakan perawat ahli epidemilogi pertama yang melakukan praktik, analisa statistiknya menunjukkan hubungan antara sanitasi yang buruk dengan kolera dan disentri.

Memandang keperawatan sebagai pencarian kebenaran dalam menemukan jawaban dari persoalan pelayanan kesehatan dengan menggunakan hukum kesehatan milik Tuhan dalam praktik keperawatan.

July 31, 2012

Jawaban Kuiz

Begini cara menjawabnya :

Untuk menjadi baycline 0,24 % maka harus diencerkan 0,24/0,05 atau 4,8 kali. Nah mudah kan sekarang, bila ingin membuat larutan 100 cc maka 100 / 4,8 = 20,8 cc nah itulah baiycline 0,24% nya. Jadi berapa airnya? tinggal 100 - 20,8 cc = 79,2 cc

Begitulah...kiranya memberi inspirasi.

July 6, 2012

Sekilas Managemen Keperawatan


oleh : Sigit Minarso, S.Kp


Manajemen
Meramalkan dan merencanakan, mengatur, memberi perintah, dan mengontrol. à Hendry Fayol
Suatu proses dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. ( Gillis, 1996)

Meramal dan merencanakan :
Menganalisa masa depan dan membuat plan of action .
Pengetahuan Dasar Ilmu Manajemen

Meliputi Teori-Teori
Didalam Teori terdapat :
                - konsep, metode, dan
                - prinsip-prinsip.

    Adalah suatu pendekatan organisme untuk mempelajari hubungan-hubungan umum bidang empiris dari suatu organisasi dan pikiran manusia.

Suatu sistem yang hidup selalu terjadi pertukaran informasi dengan lingkungan eksternalnya.
Sistem berespon secara internal untuk beradaptasi terhadap suatu perubahan lingkungan eksternal.
                à Masih ingat Teori Perubahan dari Kurt Lewin 1951 ?

Kurt Lewin (1951) : Proses Perubahan
1. Pencairan (unfreezing) à motivasi kuat beranjak dari keadaan semula dan berubah dari keseimbangan yang ada, merasa perlu untuk berubah dan berupaya untuk berubah, menyiapkan diri dan siap untuk berubah atau melakukan perubahan.

2. Bergerak (moving)à bergerak menuju keadaan baru atau tindkat / tahap perkembangan baru, karena memiliki cukup informasi, serta sikap dan kemampuan untuk berubah, memahami masalah yang dihadapi dan mengetahui langkah-langkah penyelesaian yang harus dilakukan, melakukan langkah nyata untuk berubah mencapai tindkat atau tahapan baru.

3. Pembekuan (refreezing), telah mencapai tingkat atau tahap baru, mencapai keseimbangan baru.
Tingkat baru harus dijaga untuk tidak mengalami kemunduran atau bergerak kembali pada tingkat atau tahap semula.
à Perlu umpan balik, kritik yang konstruktif, upaya pembinaan (reinforcement) yang terus menerus dan berkelanjutan.

Alasan Perubahan (Lewin, 1951)
Perubahan hanya boleh dilaksanakan untuk alasan yang baik
Perubahan harus secara bertahap
Semua perubahan harus direncanakan dan tidak secara drastis atau mendadak
Semua individu yang terkana perubahan harus dilibatkan dalam perencanaan perubahan.

Decker, 1988 : ALasan Perubahan
Perubahan ditujukan untuk menyelesaikan masalah
Perubahan ditujukan untuk membuat prosedur kerja lebih efisien
Perubahan ditujukan untuk mengurangi pekaryaan yang tidak penting

Manajemen Keperawatan
Adalah proses bekerja :
                - melalui anggota staf keperawatan
                - untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional.
                - dituntut tugas manajer keperawatan untuk merencanakan, mengorganisir,  memimpin dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk memberikan askep seefektif dan sefisien mungkin bagi individu, keluarga, dan masyarakat.

Manajer Keperawatan yang efektif memanfaatkan proses manajemen untuk mencapai tujuan melalui usaha orang lain.

Hasil : Perawatan yang efektif dan ekonomis bagi semua kelompok pasien.

Proses Manajemen

13 Prinsip Umum Manajemen Keperawatan

1. Manajemen Keperawatan adalah merencanakan
2. Manajemen Keperawatan adalah menggunakan waktu dengan efektif
3. Manajemen Keperawatan adalah pembuatan keputusan
4. Urusan Perawat manajer adalah memenuhi kebutuhan pelayanan keperawatan klien.
5. Manajemen Keperawatan adalah formulasi dan pencapaian tujuan sosial.
6. Manajemen Keperawatan adalah mengatur (organizing)
7. Manajemen Keperawatan merupakan suatu fungsi, posisi sosial terkemuka, suatu disiplin, dan suatu bidang studi.
8. Manajemen Keperawatan adalah organ aktif dari divisi keperawatan, dari suatau organisasi, dan dari masyarakat dimana dia berfungsi.
9. Budaya organisasi merefleksikan nilai-nilai dan kepercayaan
10. Manajemen Keperawatan adalah mengatur atau memimpin.
11. Divisi keperawatan yang dimenej dengan baik memotivasi pekerja untuk menampilkan kepuasan
12. Manajemen Keperawatan adalah komunikasi yang efektif
13. Manajemen Keperawatan adalah mengontrol  atau mengevaluasi.

1. Manajemen Keperawatan : Merencanakan
AKtifitas utama manajerà tulislah biar tidak lenyap
Membantu mengurangi risiko pengambilan keputusan
Menolong pekerja mencapai kepuasan kerja.
Memerlukan pengetahuan tentang karakteristik proses perencanaan
à business plans : tujuan spesifik, strategi, kebijakan, tanggung jawab budgets.
   use direction, progress, adjustments, measurements.
                Memaksa manager menganalisa unit aktifitas dan struktur.
                à proses aksi dan interaksi manusia, dimana lingkungan kerja adalah mikrosom dari masyarakat.

2. Manajemen Keperawatan  : Penggunaan Waktu yang Efektif
Dipengaruhi oleh kemampuan dan keterbatasan manajer yg memiliki teori perangkat manajemen à berhubungan dengan besarnya institusi.
Bersumber dari misi yang jelas tujuan yang realistis.
Pengambilan keputusan juga dipengaruhi oleh input dari lower manajer higly knowledgeable & skilled personel
Semua sumber yang dimiliki : manusia, bahan, alat sangat berguna untuk kecepatan pengambilan keputusan manajer.

4. Manajemen Keperawatan  : Memenuhi Kebutuhan Pelayaan Perawatan
Titik awal urusan manajemen adalah pasien.
Aktivitas manajer : Tentukan apa yg pasien lihat, pikir, percaya, inginkan. à tanya ke pasien
Perlu manajer sebagai expert di dalam keperawatan menentukan kebutuhan klien

5. Manajemen Keperawatan : Sosial Goals
Pasien miskin, dengan kota besar, terpapar polusi à tujuan sosial institusi

6. Manajemen Keperawatan à mengelompokkan aktivitas, menentukan tanggung jawab dan outoritas, membuat hubungan kerja antara organisasi dan kebutuhan karyawan

7. Manajemen Keperawatan à struktur organisasi à komunikasi yg efektif

8. Organ aktif dari divisi keperawatan atau organisasi atau masyarakat.
Eksistensi divisi keperawatan untuk kebaikan manusia-klien- atau pasien.
Memberi kepuasan kepada klien, keluarga, dokter, perawat lain, teknisi, pekerja, serikat pekerja, dan sejumlah tenaga profesional lain  -à contributions and performance contribute human`s being needs and wants rather than for the convenience of employees.

9. Budaya organisasi à nilai dan kepercayaan
Budaya dibangun bertahun-tahun
Manajer à membuat nilai-nilai yang produktif, aspirasi-aspirasi, tradisi pekerja kepuasan pelayanan kepada pelanggan.
Nilai-nilai yang dibagikan menciptakan ikatan antara manajer dengan pekerja. manajer melakukan artikulasi nilai moral, kepercayaan, sikap-sikap dasar, loyalitas, konsep-konsep, kebijakan sebagai sesuatu yg sungguh ada pada proses dan hasil.

10. Manajemen Keperawatan adalah mengarahkan atau memimpin
Merupakan elemen aksi pada manajemen
Merupakan proses interaksi oleh mana personel menyelesaikan objektif keperawatan
Proses penerapan rencana keperawatan kepada pencapaian objektif keperawatan.
Meliputi proses :
                1) Delegasi
                2) Supervisi
                3) Koordinasi
                4) Kontroling implementasi rencana

11. Menampilkan dengan Memuaskan
Pekerja akan menampilan yang memuaskan sebagai kembalian dari kehidupannya, kesempatan berkembang, kesempatan untuk status dalam masyarakat, self-esteem, dan aktualisasi diri.
Penampilan yang memuaskan adalah hasil dari kepuasan kerja, suatu kondisi yang memerlukan manajer untuk menstimulasi motivasi pekerja.

12. Manajemen Keperawatan adalah Komunikasi yang efektif
Komunikasi yang efektif à memastikan semua tingkat pekerja tahu misi atau maksud, filosofi atau kepercayaan, dan objektif spesifik divisi/institusi.
Hasilnya à lebih sedikit kesalahmengertian , memberi visi umum, pemahaman umum, kesatuan pengarahan dan usaha. Kemudian keputusan yang cocok dapat dibuat.
Komunikasi yang buruk à kegagalan dan frustrasi karena tidak jelasnya maksud, filosofi, dan objektif.

13. Manajemen Keperawatan adalah mengontrol atau mengevaluasi
Merupakan elemen aksi dari manajemen
Meliputi proses evaluasi implementasi rencana yang diadopsi, pesan-pesan yang disampaikan, dan menciptakan prinsip-prinsip melalui pembuatan standar, membandingkan penampilan dengan standar, mengoreksi kekurangan (defisiensi).
Manajemen Keperawatan di Masa Mendatang ?
Berat atau Ringan ? Susah atau Senang ?
Menantang atau Mengancam ? Memilukan atau memberi semangat ?

Prinsip Teori Sistem :
Sistem yang adaptif harus selalu siap untuk berubah terhadap segala stimulus yang datang.
Hasil Manajemen Keperawatan adalah Pemenuhan Kebutuhan Pelayanan Keperawatan yang Seefektif dan Seefisien mungkin.


April 27, 2012

Patofisiologi Jantung


Siklus jantung :
Perubahan permeabilitas membran sel --> Pergerakan ion-ion --> Mengubah muatan listrik sel : fase-fase potensial aksi

Fase-fase jantung :
                Fase 4 (istirahat)
                Fase 0 (Depolarisasi)
                Fase 1 (Repolarisasi Parsial / Spike)
                Fase 2 (Plateau)
                Fase 3 (Repolarisasi Cepat)

Fase 4 (istirahat)
Polarisasi sel otot jantung : sebelah dalam negatip, luar positip
Karena ion kalium keluar membran sel.

Fase 0 (Depolarisasi cepat)
Permeabilitas terhadap natrium meningkat --> natrium masuk sel --> bagian luar lebih negatip, dalam positip

Fase 1 (Spike / Repolarisasi)
Segera setelah dopolarisasi àinaktivasi mendadak saluran cepat natrium --> influks natrium positip

Fase 2 (Plateau)
- Tidak ada perubahan muatan listrik melalui sel membran
- Keseimbangan dalam keluar-masuk ion
- Karena influks ion kalsium perlahan, dibantu oleh gerakan natrium melalui saluran lambat, diimbangi gerakan ion kalium keluar.

Fase 3 (Repolarisasi Cepat / DownStroke)
- Inaktifasi saluran lambat natrium dan kalsium
- Peningkatan permeabilitas membran terhadap kalium --> kalium keluar sel --> bagian dalam kembali ke relatif negatif, bagian luar relatif positip

 
Otot Jantung
Terdiri atas susunan filamen miosin dan aktin memberi kesan lurik.
Satu kelompok filamen aktin-miosin diikat oleh retikulum sarkoplasmik (RS) yang disebut sarkomer

Pengaturan Frekuensi Jantung :
  • Di bawah pengaruh otonomik dan katekolamin adrenal
  • Serat parasimpatik dan simpatik mempersarafi nodus SA dan AV. Beberapa serat simpatik berakhir pada jaringan miokard
  • Rangsangan parasimpatis --> melepaskan asetilkolin --> menurunkan frekuensi depolarisasi --> memperlambat frekuensi
  • Rangsangan simpatis --> melepaskan norepinephrin --> meningkatkan depolarisasi nodal --> meningkatkan frekuensi jantung
  • Medula adrenal juga melepaskan norepinephrine dan epinephrine ke aliran darah --> rangsang simpatis

2 refleks pengatur frekuensi jantung terhadap tekanan darah.
  1. Refleks aortik --> tekanan darah merangsang aortik dan baroreseptor sinus karotid --> merangsang impuls sensoris ke pusat pengaturan jantung di medula --> rangang parasimpatis/menurunkan rangsang simpatis ke jantung --> pelambatan frekuensi jantung --> penurunan kardiak output --> turun tekanan arteri.
                Sebaliknya pada syok --> rangsang simpatis --> meningkatkan frekuensi denyut & tekanan darah

  1. Refleks Bainbridge --> reseptor di vena cava.
                Peningkatan arus balik vena --> impuls sensori ke medula --> penurunan rangsang parasimpatis / peningkatan rangsang simpatis --> peningkatan frekuensi jantung
Dan sebaliknya.

Aterosklerosis Koroner

Patologi :
  • Endapan lemak pada tunika intima
  • Penimbunan lemak (terutama beta lipoprotein yg banyak kolesterol pada tunika intima & tunika media dalam
  • Lesi yang diliputi jaringan fibrosa --> plak fibrosa
  • Timbul ateroma (kompleks plak aterosklerotik terdiri atas lemak, jaringan fibrosa, kolagen, kalsium, debris selular & kapiler)
  • Perubahan degeneratif dinding arteria.

Faktor Resiko Aterosklerosis Koroner

Tak dapat diubah :
  • Usia
  • Jenis kelamin
  • Ras
  • Riwayat Keluarga
Dapat diubah :
  • Hiperlipidemia
  • Hipertensi
  • Merokok
  • Gangguan toleransi glukosa
  • Diet tinggi lemak jenuh, kolesterol, kalori

Patofisiologi iskemia :

- Kebutuhan oksigen yang tinggi, sementara itu arteri koroner mengalami penyempitan
- Terjadi metabolisme anaerobik untuk mendapatkan energi
- Hasilnya : penurunan pembentukan ATP, asam laktat, menurunnya pH sel otot jantung
- Efeknya : mengganggu fungsi ventrikel kiri :
- Kekuatan kontraksi menurun, serabut-serabut memendek, daya serta kecepatan berkurang, dinding segmen abnormal (menonjol keluar setiap kali kontraksi).
- Menyebabkan perubahan gelombang EKG : gelombang T terbalik dan depresi segmen ST
- Angina Pektoris ànyeri dada yang menyertai iskemia miokardium.
- Nyeri yang khas : sering digambarkan sebagai suatu tekanan substernal, kadang menyebar turun ke sisi medial lengan kiri, tangan yang menggenggam yang diletakkan di atas sternum --> pola angina klasik.
- Gejala dapat menyerupai nyeri karena pencernaan atau sakit gigi.

Patofisiologi Infark Miokard :
- Iskemia lebih dari 30 – 45 menit menyebabkan : kerusakan ireversibel seluler, kematian otot, nekrosis.
- Bagian miokard yang infark akan berhenti berkontraksi
- Infark subendokardium --> terbatas pada separuh bagian dalam miokard
- Infark transmural --> mengenai seluruh tebal dinding otot jantung

Otot yang infark mengalami :
- Mula-mula otot nampak memar dan sianotik
- Dalam 24 jam timbul edema, respon peradangan disertai infiltrasi leukosit. Enzim-enzim jantung akan terlepas.
- Hari kedua / ketiga mulai proses degradasi jaringan, pembuangan semua serabut nekrotik -->dinding nekrotik relatif tipis
- Kira-kira minggu ke-3 terbentuk jaringan parut --> jaringan penyambung fibrosa menggantikan otot yang nekrosis & mengalami penebalan yang progresif.


Perubahan akibat infark miokard :
  • Daya kontraksi menurun
  • Gerakan dinding abnormal
  • Perubahan daya kembang dinding ventrikel
  • Pengurangan curah sekuncup
  • Pengurangan fraksi ejeksi
  • Peningkatan volume akhir sistolik dan akhir diastolik ventrikel
  • Peningkatan tekanan akhir diastolik ventrikel kiri.

Derajad gangguan fungsional ventrikel tergantung pada :
Ukuran infark à infark > 40% --> kardiogenik syok
Lokasi infark à infark anterior lebih besar risiko mengganggu ventrikel.
Fungsi miokardium yang tak terlibat
Sirkulasi kolateral
Mekanisme kompensasi dari kardiovaskular

Refleks jantung terhadap penurunan curah jantung :
Peningkatan frekuensi jantung dan daya kontraksi
Vasokonstriksi umum
Retensi natrium dan air
Dilatasi ventrikel
Hipertropi ventrikel

Rangsang Parasimpatis
Nyeri atau perangsangan ganglion parasimpatis miokardium terutama  pada dinding inferior mengganggu respon himodinamika.
Akan mengurangi frekuensi jantung dan tekanan darah, mempengaruhi curah jantung dan perfusi perifer.
Dikenal dengan nama vasovagal.

Trias Diagnostik Khas Infark Miokard
Gambaran Klinis yang khas à nyeri dada lama dan hebat, disertai mual, keringat dingin, muntah, perasaan seakan sedang menghadapi ajal. 20-60% bersifat tersembunyi tanpa gejala
Meningkatnya kadar enzim jantung yang nekrosis à Creatine Phosphokinase (CK/CPK), Glutamat oksaloasetat transaminase (SGOT/GOT) dan laktat deidrogenase (LDH). Isoenzim lebih spesifik : MB-CK paling spesifik menyatakan enzim kerusakan otot jantung.
Perubahan EKG : akut à gelombang Q nyata, elevasi segmen ST, Gelombang T terbalik. Selang beberapa waktu T jadi normal, Q bertahan sebagai bukti infark lama.



Penyakit Jantung Katup
Patogenesis :
Akibat demam rheumatik akut
Akibat kalsifikasi dan sklerosis jaringan katup akibat usia lanjut.
Destruksi katip oleh endokarditis bakterialis
Defek jaringan penyambung sejak lahir
Disfungsi / ruptur otot papilaris karena aterosklerosis koroner
Malformasi kongenital

2 Jenis gangguan fungsional katub
Insufisiensi katup = regurgitasi katup = inkompetensi katup à daun katup tidak dapat menutup dengan rapat sehingga darah dapat mengalir balik.
Stenosis katup à lubang katup mengalami penyempitan sehingga aliran darah mengalami hambatan.
Insufisiensi dan stenosis dapat terjadi bersamaan

Stenosis Mitral
  • Menghalangi aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri
  • Otot atrium kiri mengalami hipertropi untuk meningkatkan aliran darah ke ventrikel
  • Dilatasi atrium kiri terjadi
  • Pemantulan ke belakang tekanan dan volume atrium kiri
  • Tekanan vena dan kapiler pulmonal meningkat.
  • Terjadi kongesti  paru , kadang disertai trasudasi dalam alveoli.
  • Akibat resistensi vena pulmonal tinggi, tekanan arteri pulmonal meningkat.
  • Hipertensi pulmonal menyebabkan meningkatnya resistensi ejeksi ventrikel kanan  menuju arteria pulmonalis.
  • Ventrikel kanan mengalami hipertropi.
  • Gagal ventrikel kanan dipantulkan ke belakang à kongesti vena sistemik & edema perifer.

Komplikasi Iskemia & Infark Miokard
Gagal jantung kongestif
Syok kardiogenik
Disfungsi otot papilaris
Defek septum ventrikel
Ruptura jantung
Aneurisma ventrikel
Tromboembolisme
Perikarditis
Sindrom Dressler
Aritmia



Insufisiensi Mitralis
Aliran darah berbalik dari ventrikel kiri ke atrium kiri akibat penutupan tidak sempurna
Ventrikel harus memompa darah dalam jumlah cukup untuk mempertahankan aliran darah normal.
Akibatnya dilatasi ventrikel, hipertrophi ventrikel
Pada tahap awal ventrikel masih mampu mengkompensasi, pada akhirnya ventrikel mulai gagal sehingga curah jantung menurun dan residu volume di ventrikel dan aliran balik meningkat.
Menimbulkan beban kerja bagi atrium kiri. à dilatasi, hipertropi

Gejala insufisiensi mitral :
Perasaan lemah dan lelah karena berkurangnya aliran darah
Dispnea saat aktivitas
Palpitasi
Temuan :
Auskultasi : bising sepanjang fase sistol (bising holosistolik atau pansistolik)
EKG = pembesaran atrium kiri (P mitraleI), vibrilasi atrium, hipertrofi v. kiri
Radiogram èpembesaran atrium kiri, v. kiri, kongesti vask. Paru
Temuan hemodinamik => peningkatan tekanan atrium kiri dengan glb v bermakna, peningkatan tekanan akhir diastolik v.kiri, peningkatan bervariasi dari tekanan paru.

Stenosis Aorta
Menghalangi aliran darah dari ventrikel kiri ke aorta
Beban tekanan v. kiri meningkat à hipertrofi -->mengurangi daya regang dinding v. kiri.
Akhirnya v. akan gagal
Tiga gejala khas :
                - sinkop
                - angina
                - gagal ventrikel kiri.
Dilatasi ventrikel kadang disertai  regurgitasi fungsional katup mitral
Stadium akhir : kongesti paru berat, gagal v. kanan, kongesti vena sistemik.

Tanda Stenosis Aorta berat
Auskultasi : bising ejeksi sistolik : splitting bunyi jantung kedua yang paradoksal
EKG : hipertrofi ventrikel kiri
Radiogram dada : dilatasi pasca stenosis pada aorta desendens, Kalsifikasi katup
Temuan hemodinamik : perbedaan tekanan aorta yang bermakna (50 – 100 mmHg), peningkatan akhir diastolik Ventrikel kiri, pengisian karotis tertunda.

Insufisiensi Aorta
Refluk darah dari aorta ke dalam ventrikel kiri sewaktu relaksasi ventrikel kiri.
Kompensasi awal dengan rendahnya tahanan perifer, pada tahap lanjut tahanan perifer meningkat.
Ventrikel kiri mengalami dilatasi berat dan akhirnya hipertrofi, bentuknya berubah seperti bola.
Gejala awal : rasa lelah, dispnea aktivitas, palpitasi. Angina karena hipertrovi ventrikel kiri & tekanan diastolik rendah meningkatkan konsumsi oksigen. Perjalanan buruknya gagal jantung dan kongesti paru.



Tanda tanda insufisiensi aorta kronik :
Auskultasi : bising diastolik yang kasar (bising Austin Flint); systolik ejection click karena peningkatan volume ejeksi
EKG : hipertrofi ventrikel kiri
Radiogram dada : pembesaran ventrikel kiri; dilatasi aorta proksismal
Temuan hemodinamik : pengisian dan pengosongan denyut arteria yand cepat; tekanan nadi melebar disertai peningkatan tekanan sistemik dan penurunan tekanan diastolik.
Kateterisasi jantung : ventrikel kiri tampak obak selama penyuntikan bahan kontras ke dalam pangkal aorta.
Penyakit katup trikuspid

Stenosis trikuspid
Menghambat aliran darah dari atrium kanan ke ventrikel kanan
Meningkatkan beban kerja atrium kanan à dilatasi cepat atrium.
Mengakibatkan penimbunan darah pada vena sistemik
Temuan klasik :
                1. Peregangan vena dengan gelombang yg besar
                2. Edema perifer
                3. Asites
                4. Pembesaran hati
                5. nausea dan anoreksia akibat bendungan darah saluran cerna.

Tanda stenosis trikuspid :
                1. Auskultasi : bising diastolik
                2. EKG : pembesaran atrium kanan (gelombang P runcing/p-pulmonale)
                3. Radiogram dada : pembesaran atrium kanan
                4. Temuan hemodinamik : perbedaan tekanan kedua sisi katup trikuspidalis dan peningkatan tekanan atrium kanan dan tekanan vena sentral dengan gelombang a yang besar.

Insufisiensi trikuspidalis
I.T. murni biasanya karena gagal jantung kiri yang sudah lanjut atau HT pulmonal yang berat
Sewaktu ventrikel kanan gagal dan membesar terjadi insufisiensi fungsional
Temuan :
                1. Auskultasi : bising sepanjang sistol
                2. EKG : pembesaran atrium kanan, vibrilasi atrium, hipertrofi ventrikel kanan
                3. Radiogram dada : pembesaran ventrikel dan atrium kanan
                4. Hemodinamik : peningkatan tekanan atrium kanan dengan gelombang v yang nyata.

Penyakit katup Pulmonalis
Insiden sangat rendah
Stenosis biasanya kongenital & bukan karena penyakit jantung rematik
Stenosisàmeningkatkan beban kerja ventrikel kanan-->hipertrofi ventrikel kanan
Gejala timbul bila terjadi gagal ventrikel kanan.
Insufisiensi fungsional dapat terjadi sebagai sekuele disfungsi katup sebelah kiri dengan hipertensi pulmonalis kronik dan dilatasi orifisium katup pulmonalis --> jarang terjadi

Penyakit katup campuran
Lesi stenosis dan insufisiensi pada satu katup yang sama sering terjadi
Lesi gabungan / penyakit katup majemuk sering ditemukan karena penyakit reumatik jantung biasanya menyerang beberapa katup secara bersamaan
Lesi gabungan dapat memperbesar atau menetralisir akibat fisiologis lesi murni.
Gab. Insufisiensi mitral & stenosis aorta memperburuk gejala
Gabungan stenosis aorta dan stenosis mitral melindungi ventrikel kiri dari tegangan yang besar.

Kegagalan Jantung
= Hearth Failure
= Cardiac Insufficiency


Adalah suatu keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah secara adequat untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Congestive Hearth Failure : Suatu Keadaan Kongesti Sirkulasi Akibat Kegagalan Jantung Dan Mekanisme Kompensatorynya.

3 Kategori Etiologi
- Kontraktilitas Myocard
- Preload
- Afterload

Kekuatan Kontraktilitas
- Berubah Dalam Respon Terhadap Rangsang Neural  Dan Katekolamin
- Peningkatan Kerjanya Meningkatkan Konsumsi Oksigen
- Curah Jantung Dipengaruhi Oleh Isi Sekuncup Dan Frekuensi Jantung

Preload
- Adalah Jumlah Regangan Serabut Jantung Segera Sebelum Sistole
- Proporsional Terhadap Volume Darah Yg Ditampung Sebelum Sistole
- Menurun Pada Bagian Pertama Manuver Valsalva (Tahan Napas, Berusaha Keras Seperti Defekasi Atau - Mengangkat Beban Berat) à Frekuensi Jantung Menurun.
- Sebaliknya Meningkat Pada Bagian Kedua Manuver Valsalva (Ekshalasi) --> Peningkatan Tiba2 Arus Balik --> Preload Meningkat --> Rangsang N Simpatik --> Frekuensi Meningkat

Afterload
Adalah Kekuatan Atau Tekanan Ruang Jantung Dimana Ruang Jantung Harus Mengejeksikan Darah Selama Sistole.
Faktor Terpenting : Tahanan Vaskular, Pembuluh Sistemik Dan Pulmonal.
Mempengarui Isi Sekuncup Karena Kemudahan Pengosongan Ventrikel.

Pathofisiology
Tidak Adekuatnya Kardiak Output --> Stimulasi Sistem Simpatis, Aktivasi Renin-Angiotensin, Hipertrophy Ventricular.
                - Simpatis --> Naik Rate & Kontraksi Otot Jantung, Vasokonstriksi Perifer --> Naik Tekanan Darah.
                - Renin-Angiotensin --> Peningkatan Reabsorpsi Natrium Dan Air à Naik Volume Darah, Vasokonstriksi Perifer --> Naik Tekanan Darah
                - Hipertropi Ventropi Ventrikel --> Naik Kontraktilitas Ventrikel

Tanda dan Gejala Gagal Jantung :
* Kegagalan Ventrikel Kiri -->
                1. Tanda Dan Gejala Penurunan Kardiac Output
                2. Kongesti Pulmonal = Backward Failure
* Dyspnea
* Orthopnea
* Apnea & Hyperpnea
* Cough
* Tanda Gejala Gagal Jantung Kanan


Tanda Gejala Penurunan Kardiak Output :
  - Kelemahan
  - Angina
  - Kecemasan
  - Suara S3
  - Oliguria
  - Penurunan Motilitas Usus
  - Kulit Dingin, Pucat

Tanda & Gejala Kogesti (Backward Failure)
  - Dyspnea
  - Cough
  - Orthopnea
  - Pulmonary Rales
X-Ray : Congesti Pulmonal

Tanda & Gejala Kongesti Dari Ventrikel Kanan
  - Edema Perifer
  - Distensi Vena Leher
  - Pembesaran Liver
  - Peningkatan Tekanan CVP

Tanda Dan Gejala Oedema Paru
  - Restlessness
  - Vague Uneasiness
  - Dyspnea
  - Tachycardia
  - Pallor Atau Cyanosis
  - Batuk Produktif : Ber Darah
  - Audible Wheezing